Rabu 30 Aug 2023 13:56 WIB

Survei Capres Potensial 2024: Biden Terlalu Tua, Trump Korup

Mayoritas responden mempersoalkan usia Biden yang sudah 80 tahun.

Presiden Joe Biden berjabat tangan dengan siswa di Eliot-Hine Middle School, Washington, Senin (28/8/2023).
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Presiden Joe Biden berjabat tangan dengan siswa di Eliot-Hine Middle School, Washington, Senin (28/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pertarungan Demokrat dan Republik dalam Pilpres 2024 di Amerika Serikat (AS) berpotensi melahirkan pertarungan ulang antara Joe Biden dengan Donald Trump. Ada pandangan yang melekat dalam benak warga AS mengenai kedua sosok tersebut. 

Ini terungkap melalui hasil jajak pendapat Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research yang mengajukan pertanyaan terbuka terhadap responden mengenai apa yang ada dalam benak mereka ketika ditanya mengenai sosok Biden dan Trump.

Baca Juga

Jajak pendapat melibatkan 1.165 responden orang dewasa yang berlangsung 10-14 Agustus 2023. Singkatnya, responden menganggap Biden ‘tua’ dan ‘bingung’ sedangkan ketika ditanya mengenai Trump, mereka menyebutnya ‘korup’ dan ‘tidak jujur’.

Soal Biden, mayoritas responden baik pendukung Demokrat maupun Republik, mempersoalkan usianya, yang sudah 80 tahun. Lebih tiga tahun dibandingkan Trump. Namun, kebanyakan warga AS meragukan kemampuannya menjalankan tugas sebagai presiden. 

Mayoritas responden dari Demokrat maupun Republik menganggap Biden terlalu tua jadi presiden, 26 persen responden menggunakan kata ‘tua’ atau ‘ketinggalan zaman’ untuk menggambarkan sosok biden. Biden juga disebut ‘lamban’ dan ‘bingung’.

"Sepertinya dia pantas sebagai kakek yang baik hati, bukan seseorang yang menjalankan roda pemerintahan,’’ ujar Justin Campbell (27) seorang Demokrat dan penjaga keamanan di Brookhaven, Mississippi, Senin (28/8/2023). 

Trump, kata dia, bertingkah seperti anak TK kalau ada yang menyatakan ‘tidak’. Dalam konteks ini, responden menyematkan kata negatif pada Trump yang menghadapi 91 kasus kriminal, di antaranya ‘korup’ dan ‘kriminal’ (15 persen), ‘’buruk’’ (11 persen). 

Kata lainnya, ‘pembohong’ dan ‘tak jujur’ (8 persen), ‘tak jujur’. Ada pula kata positif, ‘bagus’ (8 persen).Dalam pandangan Campbell, Trump hanya sedikit membaca soal kebijakan dan keamanan nasional. Secara fungsional dia tak memiliki literasi yng bagus.

Meski tak begitu antusias terhadap Biden, ia berencana memilih Biden tahun depan dan berharap Trump dijebloskan ke penjara. 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement