Rabu 30 Aug 2023 15:02 WIB

Jokowi Kembali Tekankan Presiden Tiga Periode tidak Dibolehkan Konstitusi

Jokowi merespons harapan seorang mahasiswa agar ia jadi presiden tiga periode.

Presiden Joko Widodo.
Foto: Tangkapan Layar/BPMI Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo saat menghadiri Pembukaan Mahasabha XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) 2023 di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sempat menyampaikan bahwa jabatan presiden tiga periode tidak diperbolehkan konstitusi.

Hal itu diutarakan Joko Widodo saat mendengar harapan seorang mahasiswi peserta Mahasabha KMHDI bernama Tirsya Riyani yang berharap Jokowi bisa menjabat tiga periode. Awalnya, Tirsya pada kesempatan itu terpilih untuk maju menjawab pertanyaan yang diajukan Jokowi tentang "jauh di mata dekat di hati."

Baca Juga

Setelah maju ke atas panggung, mahasiswi tersebut ternyata belum menyiapkan jawaban atas pertanyaan Presiden Jokowi. "Tadi tunjuk-tunjuk gini apa tadi?" tanya Presiden Jokowi ketika mendapati Tirsya belum menyiapkan jawaban.

"Mau dekat-dekat saya saja ini," kata Presiden lagi.

Tirsya lalu mengatakan dirinya memang mau dekat dengan Presiden Jokowi. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang menurutnya telah menjadi pemimpin yang baik untuk bangsa.

Dia lalu menyampaikan harapan agar Presiden Jokowi bisa menjabat tiga periode. "Mau bilang terima kasih Bapak sudah menjadi Bapak Presiden yang begitu baik buat bangsa Indonesia. Saya sangat kagum dan sangat bangga, kalau bisa Pak, Bapak bisa jadi presiden untuk tiga periode," harap Tirsya.

Mendengar jawaban itu, Presiden Widodo menyatakan bahwa hal itu tidak diperbolehkan oleh konstitusi. "Itu, konstitusi enggak boleh," kata Jokowi.

Presiden lalu melontarkan pertanyaan "jauh di mata dekat di hati" kepada mahasiswa lain bernama Kadek Febri.

Kali ini pertanyaan yang sebelumnya sudah berulang kali dilontarkan Presiden Jokowi dalam berbagai pertemuan itu pun terjawab. "Kalau saya berpikir tadi singkatnya ibu saya, karena ibu saya jauh. Tapi, kalau saya berpikir saintis yang paling dekat hati itu empedu, tapi saya lihatnya jauh," jawab Kadek Febri.

Presiden pun mengatakan jawaban "ibu" sejatinya adalah jawaban yang betul. Namun, yang dimaksud olehnya adalah jawaban kedua, yakni empedu.

"Jawabannya yang tadi betul, ibu. Tapi, yang saya maksud jawabannya bukan itu. Tapi, yang benar nomor dua, empedu. Ini saya bawa ke beberapa pertemuan sekarang terjawab oleh Kadek. Jadi, sudah terjawab," kata Presiden.​​​​​​​

Kadek Febri pun mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi.

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement