Rabu 30 Aug 2023 18:40 WIB

Kanada Ingatkan Para LGBT Bahaya Bepergian ke Amerika

Beberapa negara bagian di AS menerapkan UU anti-LGBT.

Simbol penolakan lgbt.
Foto: Republika
Simbol penolakan lgbt.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Kanada, mengutip risiko potensi adanya bahaya, mengingatkan para LGBT di negaranya yang berencana bepergian ke Amerika Serikat (AS). Mereka berpotensi terdampak undang-undang anti-LGBT yang berlaku di sejumlah negara bagian AS. 

Tahun lalu, demonstrasi anti-LGBT di AS melonjak dibandingkan 2017 dan aksi legal yang terkait LGBT juga mengalami kenaikan yang signifikan. Tak seperti sebelumnya, kini mengambil kebijakan baru mengenai travel advisory bagi warganya yang akan ke AS. 

Baca Juga

Kini travel advisory yang disampaikan Kanada mencakup peringatan bagi mereka yang masuk kategori LGBT. ‘’Beberapa negara bagian menerapkan undang-undang dan kebijakan yang bisa berdampak pada orang LGBT,’’ demikian bunyi travel advisory, Selasa (29/8/2023).

Pemerintah Kanada meminta komunitas LGBT mengecek lebih dulu undang-undang atau aturan lokal atau negara bagian yang menjadi tujuan bepergian mereka. Meski demikian, imbauan ini tak memberikan detail negara bagian mana saja yang anti-LGBT. 

Departemen Luar Negeri AS menegaskan AS berkomitmen mempromosikan tolerasinsi, inklusi, keadilan, dan harga diri serta menjamin hak-hak komunitas LGBT. AS juga siap bekerja sama dengan mitra-mitra di seluruh dunia. 

Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland, ditanya mengapa ada pembaruan travel advisory, menyatakan Kanada mempekerjakan sejumlah ahli untuk melakukan pengamatan di seluruh dunia dan memantau apakah ada bahaya bagi kelompok warga Kanada tertentu. 

‘’Pemerintah Kanada, perlu menjadikan keselamatan warga dan kelompok warganya sebagai pusat kebijakan. Itulah apa yang kami lakukan sekarang,’’ kata Freeland. 

Ia menolak menjawab apakah melakukan pembicaraan dengan Presiden AS Joe Biden sebelum melakukan perubahan travel advisory. Ia menambahkan, profil risiko AS secara keseluruhan tetap berwarna hijau, mengindikasikan keamanan normal.  

AS merupakan destinasi favorit bagi warga Kanada dan pada Juni jumlah warga yang kembali dari sana sekitar 2,8 juta orang melalui perbatasan bagian selatan.

Saat ini, sekitar sejuta orang atau  empat persen dari populasi Kanada yang berumur 15 tahun ke atas adalah LGBT atau mempunyai orientasi seksual lainnya. Demikian data yang dirilis oleh Pemerintah Kanada tahun lalu. 

Sementara, organisasi advokasi LGBT terbesar di AS, Human Rights Campaign, mendeklarasikan keadaan darurat nasional. Ini merujuk mengenai berlakunya undang-undang anti-LGBT di sejumlah negara bagian. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement