REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menggarap studi proyek terowongan bawah laut jalan tol di Ibu Kota Negara Nusantara. Adapun studi proyek tersebut dilakukan bersama perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, Daewoo Engineering and Construction Co Ltd (Daewoo).
Hal tersebut tertuang dalam keterangan resmi business forum Asia Australasia Road Conference 2023 (AARC) pada 24-27 Agustus 2023 di Labuan Bajo, NTT. Saat ini, kerja sama tersebut masih berupa studi proyek.
"Dalam business forum ini pula Hutama Karya turut berpartisipasi dalam kerja sama studi suatu proyek melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Daewoo Engineering and Construction Co Ltd (Daewoo) yang diwakili Senior Vice President Overseas Marketing Development Team Daewoo Mr Seung Han," tulis keterangan tersebut, Rabu (30/8/2023).
Kesepakatan tersebut berisikan antara lain tentang inisiasi proyek immersed tunnel yang akan dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebelumnya, Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur, Danis Sumadilaga, mengatakan saat ini pemerintah tengah membuat desain terowongan bawah laut, sehingga pembangunannya diharapkan bisa dimulai di awal 2024.
"Kita baru selesai studi kelayakan, dan dari hasil studi kelayakan tersebut maka kita membuat desain. Insya Allah pada tahun depan kita bisa mulai (konstruksinya)," ujar Danis.
Menurut Danis, setelah desain terowongan bawah laut selesai dan ditentukan, maka pemerintah akan langsung melelang proyek tersebut untuk kemudian ditentukan siapa yang akan menggarap. Lelang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab pembangunan proyek pemerintah di IKN.
"Desain immersed tunnel dirancang dalam bentuk box dengan panjang antara 1 sampai dengan 1,5 km," kata dia.
Selain itu, Danis menyebutkan pihaknya merancang terowongan bawah laut ini untuk enam lajur jalan tol. Adapun proyek ini memang bagian dari Jalan Tol Akses IKN yang menghubungkan dengan Kota Balikpapan.
"Kalau kita bisa memulai pembangunan immersed tunnel ini pada 2024, maka sekitar dua sampai tiga tahun dapat diselesaikan," ucapnya.