Rabu 30 Aug 2023 23:08 WIB

Ilmuwan Ciptakan Terobosan Baru, Bisa Ukur Suhu Tubuh dari Ponsel

FeverPhone memungkinkan pengguna memanfaatkan ponselnya sebagai termometer.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pria mengalami demam (ilustrasi). Ilmuwan menciptakan aplikasi di ponsel yang mampu mengukur suhu tubuh.
Foto: Republika.co.id
Pria mengalami demam (ilustrasi). Ilmuwan menciptakan aplikasi di ponsel yang mampu mengukur suhu tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring berkembangnya teknologi digital, para ilmuwan telah menemukan terobosan baru untuk mengukur suhu tubuh dari ponsel. Tim ilmuwan dari University of Washington menciptakan sebuah aplikasi bernama "FeverPhone" yang memungkinkan pengguna memanfaatkan ponselnya sebagai termometer.

FeverPhone dapat membuat ponsel pintar menjadi termometer tanpa perangkat keras tambahan. Untuk membuatnya bekerja, aplikasi ini menggunakan sensor suhu baterai bawaan ponsel, lalu data yang terkumpul akan diproses oleh machine learning untuk memperkirakan suhu inti tubuh manusia. Ketika para peneliti menguji FeverPhonepada 37 pasien di unit gawat darurat, aplikasi ini secara akurat mengukur suhu dalam parameter klinis yang dapat diterima.

Baca Juga

“Dengan cara tertentu, kami ingin menjadikan termometer menjadi lebih mudah diakses. Pandemi Covid-19 telah mengungkap fakta bahwa begitu banyak orang yang tidak memiliki termometer di rumahnya,” kata Joseph Breda, penulis utama studi yang merupakan mahasiswa doktoral di University of Washington.

FeverPhone dalah aplikasi pertama yang menggunakan sensor dan layar ponsel untuk memperkirakan demam. Namun aplikasi ini belum dapat diterapkan secara lebih luas, karena masih memerlukan lebih banyak data dan uji coba. Namun, memiliki data ini saja sudah sangat menarik bagi para dokter.

Dr Mastafa Sprinton, penulis studi lainnya yang juga instruktur klinis di Department of Emergency Medicine University of Washington, mengatakan bahwa temuan ini akan bisa mengurangi durasi antrian ke rumah sakit kala musim flu. “Ketika pasien datang dengan memberikan hasil skrining demam mereka, itu akan mempermudah pekerjaan dokter yang memeriksa. Tanda lebih awal ini dapat membantu kami melakukan intervensi lebih cepat,” kata Sprinton seperti dilansir Study Finds, Rabu (30/8/2023).

Lantas bagaimana mungkin ponsel pintar juga berfungsi sebagai termometer? Biasanya, termometer klinis menggunakan sensor kecil yang disebut termistor untuk memperkirakan suhu tubuh. Ponsel cerdas juga memiliki termistor, yang terutama digunakan untuk memantau suhu baterai. Para peneliti menyadari bahwa sensor ini mungkin juga dapat melacak perpindahan panas antara seseorang dan ponsel.

Untuk mengujinya, tim mengumpulkan data di laboratorium. Mereka mensimulasikan dahi yang hangat menggunakan kantong plastik berisi air yang dipanaskan dengan mesin sous-vide, lalu menekan layar ponsel ke kantong tersebut.

Untuk memperhitungkan perubahan keadaan, tim menguji tiga model ponsel berbeda dan menambahkan aksesori umum seperti antigores. Setelah menjalankan dan mengalibrasi model mereka di laboratorium, peneliti beralih ke pengujian terhadap manusia.

Sebanyak 37 peserta menekan layar sentuh di dahi mereka selama hampir 90 detik. Kesalahan rata-rata sekitar 0,23 derajat celcius, masih dalam kisaran yang dapat diterima secara klinis yaitu 0,5 derajat celcius. Tim ini sudah berencana untuk mengoptimalkan penggunaan FeverPhone, dan bagaimana memperluas teknologi ini ke perangkat pintar yang berbeda, seperti jam tangan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement