REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh Oolong banyak disukai karena memiliki aroma bunga dan sedikit manis, serta sentuhan rasa buah-buahan. Di samping rasanya yang unik, teh Oolong juga kerap dijuluki sebagai hidden gem alias permata yang tersembunyi karena memiliki manfaat kesehatan yang besar.
"Teh Oolong merupakan hidden gem-nya teh karena sangat kaya akan polifenol yang terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan," jelas peneliti serta ahli kimia Dr Tim Bond dari Tea Advisory Panel, seperti dilansir Express pada Kamis (31/8/2023).
Secara umum, teh Oolong terbuat dari daun yang sama seperti daun teh untuk membuat teh hitam serta teh hijau. Akan tetapi, daun teh untuk membuat teh Oolong diproses secara berbeda.
Sebagai perbandingan, daun teh dipanaskan untuk membuat teh hijau dan difermentasi secara penuh untuk membuat teh hitam. Sedangkan untuk membuat teh Oolong, daun teh difermentasi sebagian.
Perbedaan pengolahan ini membuat kandungan gizi di dalam teh Oolong sedikit berbeda dibandingkan dengan teh hitam dan teh hijau. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh teh Oolong adalah kaya akan jenis polifenol bernama theasinensins.
"Bioaktif theasinensins inilah yang berkontribusi terhadap manfaat kesehatan dalam teh Oolong," tambah Dr Bond.
Mengacu pada sejumlah studi laboratorium, theasinensins dapat memberikan perlindungan dari peradangan dan kerusakan DNA. Studi laboratorium berbeda juga menemukan bahwa theasinensins dapat memperbaiki kontrol gula darah, memiliki efek antikanker, serta memiliki aktivitas antimikroba.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa konsumsi teh Oolong dapat membantu mencegah diabetes, penyakit jantung, dan bahkan kanker. Studi dalam jurnal Diabetes Care pada 2003 misalnya, menemukan adanya penurunan kadar gula darah yang signifikan pada penyandang diabetes yang meminum lebih dari satu liter teh Oolong per hari selama 10 pekan.
"Teh Oolong juga bisa bermanfaat untuk penurunan berat badan karena terbukti dapat meningkatkan metabolisme pada perempuan, dengan efek (peningkatan metabolisme) yang lebih baik dibandingkan teh hijau," ujar Dr Bond.
Studi juga menemukan bahwa teh Oolong bisa memperbaiki kondisi penyakit jantung dan membantu menurunkan tekanan darah. Di sisi lain, teh Oolong turut berperan dalam melindungi tulang serta gigi.
Meski memiliki segudang manfaat, teh Oolong tampaknya tidak sepopuler teh hijau atau teh hitam. Di dunia, konsumsi teh Oolong hanya tercatat sebesar 2 persen dari total teh yang dikonsumsi secara global. Menurut Dr Bond, orang-orang bisa merasakan manfaat kesehatan dengan mengonsumsi teh Oolong sebanyak 2-3 cangkir per hari.