Kamis 31 Aug 2023 07:15 WIB

Jakarta Berbenah: Sederet Aturan Pemprov DKI dalam Persiapan KTT Ke-43 ASEAN

Jelang KTT Asean, Pemprov DKI Jakarta menambah jumlah armada bus Transjakarta

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam upaya menjaga kelancaran KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung pada 5 --- 7 September 2023, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan membuat aturan mengenai kerja dari rumah (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Foto: dok istimewa
Dalam upaya menjaga kelancaran KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung pada 5 --- 7 September 2023, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan membuat aturan mengenai kerja dari rumah (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menjaga kelancaran KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung pada 5 --- 7 September 2023, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan membuat aturan mengenai kerja dari rumah (WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

“WFH diwajibkan bagi ASN Pemprov (DKI). Sementara bagi pihak swasta, sifatnya surat edaran berisi imbauan (untuk WFH), ” ujarnya.

Meskipun sebatas surat imbauan, Heru berharap perusahaan swasta di ibu kota bersedia menerapkan WFH bagi seluruh karyawan selama perhelatan KTT ASEAN 2023 berlangsung. Hal ini demi mendukung kelancaran rangkaian kegiatan KTT ASEAN dan juga mobilitas delegasi negara lain. "Jadi ini panggilan negara. Pengorbanan. Dibilang untung atau enggak, yang mau untung ya silakan. Yang mau mengorbankan diri demi NKRI, ya kami apresiasi," ujar Heru.

Heru berharap selain membantu mobilitas peserta KTT ASEAN, kebijakan WFH juga merupakan upaya mengurangi emisi karbon. Terkait upaya tersebut,  Heru juga mengonfirmasi rencana pemerintah yang telah mengatur penggunaan mobil listrik bagi delegasi selama KTT ASEAN berlangsung.

"Kami ingin KTT ASEAN menjadi acara yang ramah lingkungan," kata Heru.

Di sisi lain, Heru mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai persiapan, salah satunya untuk mengatisipasi kemacetan yang mungkin akan terjadi saat acara KTT ke-43 ASEAN berlangsung.

“Untuk mengurai kemacetan, kita akan mengandalkan transportasi massal yang sedang dibangun untuk menopang yang sudah beroperasi,” imbuh dia. 

Pemprov DKI Jakarta juga telah merencanakan untuk menambah jumlah armada bus TransJakarta. Selain itu, kereta MRT dan LRT yang sebentar lagi akan mulai beroperasi akan mendukung transportasi. Tempat transit saat ini juga sedang dalam tahap renovasi dan pembangunan, dengan target selesai pada akhir Agustus.

"Kami telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan KTT ASEAN dapat berjalan lancar dan sukses dan meningkatkan kualitas infrastruktur, seperti jalan raya, transportasi, dan tempat transit," katanya. 

Dalam hal infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas jalan raya, jembatan, dan fasilitas umum lainnya di antaranya ruas jalan Sudirman, M.H. Thamrin, dan Gatot Subroto.

“Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin meminta maaf kepada masyarakat, beberapa perbaikan mungkin menyebabkan ketidaknyamanan sementara bagi warga. Tetapi perbaikan tersebut sangat penting untuk memastikan segala fasilitas dalam kondisi terbaik saat menjadi tuan rumah ASEAN,” ucap Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement