REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tim Pengabdian Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan pengabdian masyarakat di Sanggar Bimbingan Kepong (SBK), Kuala Lumpur, Malaysia, pada 29-30 Agustus 2023 lalu. Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 19 orang yang merupakan anak pekerja migran Indonesia.
Tim Pengabdian UAD tersebut diketuai oleh Dessy Pranungsari yang beranggotakan Nurul Kodriati dan Putri Rachma Novitasari. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir perwakilan dari Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia dan wali murid.
Adapun materi yang disampaikan yakni terkait pendidikan seksualitas bagi anak ditinjau dari kesehatan dan psikologi. Sesi pertama berisi materi yang disampaikan tentang kesehatan reproduksi remaja dan kesetaraan gender. Materi ini disampaikan dengan melibatkan peserta secara aktif dan interaktif untuk memahami dan mengidentifikasi gender dan apa yang dapat mempengaruhi ketidaksetaraan gender. Gambar cetak dan kertas plano juga digunakan sebagai media untuk merangsang kemampuan dalam membangun critical thinking.
Materi pada sesi kedua berfokus pada pencegahan pelecehan seksual. Rose magic card dipilih sebagai media pembelajaran psikologi untuk mengetahui respon anak terhadap tindak pelecehan seksual. Kartu-kartu yang tersedia didesain untuk menggali, mendiskusikan respons terhadap situasi-situasi sosial yang mungkin mereka hadapi.
"Kegiatan pengabdian ini merupakan program terbaru dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UAD skema internasional. Dalam hal ini, kami berfokus pada pendidikan seks mengingat kasus kekerasan seksual pada anak terus meningkat setiap tahunnya," kata Dessy dalam siaran pers, Kamis (31/8/2023).
Salimah, salah satu guru di Sanggar Bimbingan Kepong menyambut hangat kedatangan tim pengabdian UAD. 'Minimnya akses pendidikan, sosial, maupun ekonomi membuat anak- anak pekerja migran kesulitan untuk mengembangkan diri. Melalui kegiatan pengabdian ini, mereka bisa mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat," ungkapnya.