Kamis 31 Aug 2023 13:36 WIB

Amphuri: Umrah Mandiri tak Sesuai Aturan dan Minim Perlindungan

Travel di Indonesia saat ini ada 2.000 lebih dan telah berizin.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Umrah
Foto: Foto : MgRol101
Ilustrasi Umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan ibadah umrah bukanlah perjalanan wisata biasa. Di dalamnya membutuhkan panduan dan perlindungan.  

Ketua Umum DPP Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur mengimbau muslim di Indonesia agar tetap memilih travel umrah untuk mendampingi perjalanan umrah. Selain karena biaya yang tetap lebih murah melalui travel juga mendapat layanan bimbingan ibadah yang maksimal.

"Perjalanan umrah butuh pembimbing dan perlindungan, jika jamaah berangkat mandiri maka kedua hal ini tidak dapat terjamin," ujarnya kepada Republika, Kamis (31/8/2023).

Hal ini sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 2019 bahwa perjalanan ibadah umrah dapat dilakukan secara perseorangan atau berkelompok melalui PPIU. Pengajuan visa secara mandiri sebaiknya dilakukan untuk melakukan perjalanan wisata saja. 

"Perjalanan umrah menurut saya masih lebih murah melalui travel di Indonesia ketimbang mengajukan perjalanan umrah mandiri, misalnya saja untuk transportasi bus saat di Saudi saat ini tidak ada harga  yang kurang dari 45 dolar AS atau naik taksi tidak ada yang dibawah 40 dolar AS," ujarnya.

Travel di Indonesia saat ini ada 2.000 lebih dan telah berizin. Seluruhnya juga diawasi oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama.  Dengan regulasi yang ada, umrah melalui PPIU dinilai lebih aman dan terjamin. Sehingga dapat dikatakan umrah mandiri adalah umrah ilegal karena tidak sesuai undang-undang.

Ketika pelaksanaan terkendala masalah maka jamaah sulit untuk menuntut hak-haknya sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini berbeda ketika mereka beribadah dengan jasa travel berizin maka jika ada beberapa hak tidak terpenuhi maka jamaah dapat menuntut di kemudian hari.

Terkait tantangan aplikasi Nusuk untum bersaing, Firman menjelaskan Nusuk merupakan aplikasi pengajuan visa satu-satunya dari Saudi sehingga memang tidak dapat disaingi. Hanya saja aplikasi ini dilengkapi dengan penawaran paket program layanan umrah mandiri.

Meskipun beberapa menawarkan layanan umrah individu tetapi untuk program tertentu Nusuk hanya menyediakan program untuk rombongan. PPIU atau travel pun memiliki paket privat hanya saja ketika bepergian tidak dilepas sendiri karena tetap dalam pendampingan tim travel.

Terkait prospek ke depan, menurut Firman, selama negara masih melindungi sektor usaha ini sesuai dengan aturan yang berlaku maka umrah mandiri ini bukanlah sebuah ancaman. Karena beberapa waktu lalu, kementrian agama menemukan pemberangkatan umrah yang tak sesuai aturan maka Kemenag berhak meminta maskapai untuk menggagalkan keberangkatan mereka.

Sebelumnya kreator konten dan traveler Danang Giri Sadewa membagikan sejumlah tip bagi yang berminat melakukan umrah mandiri atau tanpa biro wisata. Menurut Danang, umrah mandiri lebih cocok bagi mereka yang sudah punya pengalaman ke luar negeri setidaknya sekali. Sebab, melakukan umrah mandiri akan jauh berbeda dibandingkan dengan wisata biasa. 

Danang sangat merekomendasikan mencoba melakukan umrah mandiri bagi mereka yang sudah pernah umrah karena akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dan bisa lebih fokus untuk beribadah. Namun, bagi mereka yang belum pernah umrah, disarankan untuk pakai biro wisata karena akan banyak hal yang tak terduga nantinya.

"Kalau mencari pengalaman boleh mandiri tapi kalau belum ada pengalaman, saranku jangan dulu karena bakal banyak hal tak terduga," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement