Kamis 31 Aug 2023 13:08 WIB

Rusia tak akan Lakukan Penyelidikan Pesawat Prigozhin di Bawah Aturan Internasional

Kremlin telah menyangkal keterlibatannya dalam insiden nahas pesawat tersebut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Rusia telah menginformasikan kepada otoritas investigasi pesawat terbang Brasil bahwa untuk saat ini, mereka tidak akan menyelidiki jatuhnya pesawat jet Embraer buatan Brasil yang menewaskan bos tenta
Foto: AP Photo
Rusia telah menginformasikan kepada otoritas investigasi pesawat terbang Brasil bahwa untuk saat ini, mereka tidak akan menyelidiki jatuhnya pesawat jet Embraer buatan Brasil yang menewaskan bos tenta

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Rusia telah menginformasikan kepada otoritas investigasi pesawat terbang Brasil bahwa untuk saat ini, mereka tidak akan menyelidiki jatuhnya pesawat jet Embraer buatan Brasil yang menewaskan bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin di bawah peraturan internasional, demikian disampaikan oleh badan investigasi Brasil kepada Reuters pada hari Selasa (29/8/2023).

Prigozhin, bersama dua letnan tinggi di Wagner Group dan empat pengawalnya termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika pesawat jet Embraer Legacy 600 jatuh di utara Moskow pekan lalu. Bos Wagner itu meninggal dua bulan setelah melakukan pemberontakan singkat terhadap pemimpin militer Rusia, yang jadi tantangan terbesar bagi Presiden Vladimir Putin sejak ia naik ke tampuk kekuasaan pada 1999.

Baca Juga

Pusat Penelitian dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil (CENIPA), dalam rangka meningkatkan keselamatan penerbangan, sebelumnya mengatakan akan bergabung dengan penyelidikan yang dipimpin oleh Rusia jika diundang dan penyelidikan dilakukan di bawah aturan internasional.

Walaupun otoritas penerbangan Rusia tidak berkewajiban untuk mengiyakan CENIPA, tetapi beberapa mantan penyelidik mengatakan bahwa mereka harus mengiyakan, karena AS dan pemerintah Barat lainnya mencurigai Kremlin sebagai dalang di balik jatuhnya Embraer Legacy 600 pada 23 Agustus lalu. Terlebih pesawat Embraer memiliki catatan keselamatan yang baik.

Kremlin telah menyangkal keterlibatannya dalam insiden nahas pesawat tersebut. Sebelum kecelakaan ini, Prigozhin secara terbuka memvideokan dirinya berada di Afrika, dan bahkan sempat mengkritik penuntutan Moskow atas invasinya ke Ukraina. Sementara tentara bayaran Wagner telah bertempur di Ukraina dan di Afrika di pihak Rusia.

Menurut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB (ICAO) yang berbasis di Montreal, penerbangan dari Moskow dengan tujuan St. Petersburg merupakan penerbangan domestik, sehingga tidak tunduk pada peraturan internasional yang dikenal di seluruh industri dengan nama hukum "Lampiran 13".

"Mereka tidak berkewajiban, hanya disarankan untuk melakukan hal itu," kata kepala CENIPA, Brigadir Udara Marcelo Moreno, kepada Reuters setelah badan tersebut mengirim email pekan lalu yang menanyakan Rusia apakah mereka akan membuka penyelidikan semacam itu.

"Namun jika mereka mengatakan akan membuka investigasi dan mengundang Brasil, kami akan berpartisipasi dari jauh," ujar Moreno.

Konsultan keselamatan penerbangan AS dan mantan penyelidik John Cox mengatakan bahwa penyelidikan internal Rusia akan selalu dipertanyakan tanpa partisipasi Brasil, negara tempat pesawat itu diproduksi.

"Saya pikir ini sangat menyedihkan," kata Cox setelah diberitahu tentang tanggapan Rusia. "Saya pikir itu mencederai transparansi penyelidikan Rusia," katanya.

CENIPA mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email bahwa mereka mendapat tanggapan dari Komite Penerbangan Antar Negara Bagian - Komisi Investigasi Kecelakaan (IAC) pada hari Selasa, (29/8/2023), dengan otoritas Rusia mengatakan bahwa mereka tidak akan membuka penyelidikan di bawah Lampiran 13 untuk saat ini.

Dalam investigasi kecelakaan udara, para ahli bekerja untuk meningkatkan keselamatan penerbangan tanpa menimpakan kesalahan, tetapi penyelidikan sering kali dinodai oleh kepentingan politik.

CENIPA dan produsen Embraer ingin mencegah kecelakaan di masa depan, tetapi menghadapi tantangan dalam mendapatkan informasi dari penyelidikan karena sanksi terhadap Rusia dan keengganan Moskow untuk mengizinkan pengawasan dari luar.

Sekitar 802 jet regional Embraer dengan 37 hingga 50 kursi, yang dibangun di atas platform yang sama dengan pesawat korporat Legacy 600, masih beroperasi, yang menegaskan ketertarikan Brasil terhadap penyelidikan ini.

Jeff Guzzetti, mantan penyelidik kecelakaan udara AS, mengatakan bahwa Rusia harus menerima bantuan dari Brasil, meskipun CENIPA hanya dapat berpartisipasi dari jarak jauh.

"Jika mereka tidak melakukannya, maka itu adalah tanda pasti bahwa ini tidak akan menjadi investigasi yang transparan," kata Guzzetti.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement