Kamis 31 Aug 2023 13:14 WIB

Karyawan Ogah Kerja di Kantor, Begini Ancaman Bos Amazon

Banyak karyawan Amazon yang tidak senang dengan keputusan bekerja di kantor.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Ribuan pekerja menandatangani petisi menentang mandat tersebut dan melakukan aksi mogok kerja sebagai tanggapannya./ilustrasi
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Ribuan pekerja menandatangani petisi menentang mandat tersebut dan melakukan aksi mogok kerja sebagai tanggapannya./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Setelah CEO Zoom, Eric Yuan meminta para karyawan agar bekerja di kantor setidaknya dua hari sepekan, kini giliran bos Amazon yang memberikan mandat kembali ngantor kepada para pegawainya. CEO Amazon Andy Jassy dikabarkan memberi peringatan kepada karyawan yang enggan kembali ke kantor. 

“Ini mungkin tidak akan berhasil bagi Anda,” kata Andy Jassy sebagai pesan yang ia sampaikan kepada para karyawannya yang tidak ingin kembali ke kantor. Jassy menyebut bahwa sudah waktunya untuk tidak setuju dan berkomitmen.

Baca Juga

Menurut laporan Insider, Jassy melontarkan pernyataan tersebut saat rapat awal bulan ini. Meskipun Amazon memerintahkan karyawannya untuk kembali ke kantor selama tiga hari sepekan mulai bulan Mei, banyak karyawan Amazon yang tidak senang dengan keputusan tersebut. 

Ribuan pekerja menandatangani petisi menentang mandat tersebut dan melakukan aksi mogok kerja sebagai tanggapannya.

Hal ini jelas tidak mengubah posisi Amazon dalam masalah tersebut. Dalam rekaman pertemuan yang diperoleh Insider, Jassy mengatakan kepada para pekerja, “sudsh lewat waktunya untuk tidak setuju dan berkomitmen”.

“Jika Anda tidak bisa tidak setuju dan berkomitmen... mungkin hal itu tidak akan berhasil bagi Anda di Amazon karena kami akan kembali ke kantor setidaknya tiga hari seminggu,” kata dia, seperti dilansir dari The Verge, Kamis (31/8/2023).

Jassy menegaskan bahwa untuk mengembalikan karyawan ke kantor merupakan keputusan bulat. Apabila karyawan menolak atau tidak mau mematuhinya, mereka boleh mengundurkan diri. 

“Tidak benar jika semua rekan satu tim kami berada di tiga hari dalam seminggu dan orang-orang menolak melakukannya,” kata Jassy. 

The Verge menghubungi Amazon untuk meminta komentar tetapi tidak segera mendapat tanggapan. Selain PHK yang sedang berlangsung, Amazon juga telah menindak karyawan yang menolak kembali ke kantor. 

Pada bulan Juli, pesan yang bocor yang dilihat oleh Insider menunjukkan bahwa Amazon mendorong “pengunduran diri secara sukarela” pada karyawan yang tidak pindah ke kantor pusat untuk bekerja tatap muka. Sementara itu ada pula yang mulai berhenti sendiri. Perusahaan juga mulai mengirimkan peringatan kepada pekerja tentang kehadiran mereka secara langsung, menurut Insider. Sedangkan untuk perusahaan teknologi lain, seperti Zoom menyatakan bahwa anjuran kembali ke kantor ini dilatarbelakangi dengan banyaknya ide yang sering kali tidak optimal ketika hanya bertemu secara virtual. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement