Kamis 31 Aug 2023 15:15 WIB

Gen Z Asia Tenggara Jadikan Ponsel sebagai Pusat Hiburan

Penggunaan ponsel di kalangan anak muda Asia Tenggara meningkat signifikan

Generasi Z menjadikan ponsel sebagai pusat hiburan
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Generasi Z menjadikan ponsel sebagai pusat hiburan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Survei yang dilakukan jenama gawai POCO dengan perusahaan data YouGov menunjukkan generasi Z menjadikan ponsel sebagai pusat hiburan mereka.

POCO dan YouGov, mengadakan studi kepada pengguna berusia 18-40 tahun, Gen Z dan Milenial, di Asia Tenggara, yang menunjukkan sekitar 50 persen responden mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah waktu dan aktivitas menggunakan telepon genggam, menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (30/8/2023).

Survei yang mencakup 2.500 Gen Z dan milenial di Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam itu menunjukkan bahwa pandemi memicu penggunaan ponsel sebagai pusat hiburan. Selama tiga tahun terakhir, penggunaan ponsel di kalangan anak muda Asia Tenggara meningkat signifikan, yaitu untuk bermain game (53 persen) belanja online (51 persen) dan streaming video (48 persen).

Menggunakan ponsel untuk menonton video (81 persen) dan bermain game online (60 persen) adalah aktivitas tertinggi penggunaan ponsel di Asia Tenggara. Menurut survei itu, hanya 56 persen yang menggunakan ponsel untuk panggilan telepon dan 47 persen untuk mengambil foto dan video setiap hari.

Sementara untuk aktivitas yang dilakukan sepanjang minggu, 87 persen bermain game dan 80 persen mengambil foto dan video.

Gen Z menghabiskan lebih banyak waktu di depan ponsel dibandingkan milenial. Empat dari 10 responden menyatakan kemungkinan meningkatkan waktu yang dihabiskan setiap hari di ponsel, yaitu untuk media sosial (53 persen), menjelajah internet (56 persen), dan tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sejak pandemi, penggunaan perangkat seluler untuk bekerja dan bisnis dinilai sebagai area yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 59 persen.

Pergeseran tren juga membuat konsumen mempertimbangkan kembali pemilihan ponsel, dibandingkan lima tahun lalu, mereka lebih menyukai ponsel kelas menengah dengan alasan biaya terjangkau (57 persen), keseimbangan harga dengan kinerja (57 persen) dan fitur tidak berlebihan (50 persen).

Selain itu, hampir setengah responden (46 persen) berniat mengganti ponsel sebelum akhir 2024, harga yang terjangkau menjadi pendorong utama konsumen beralih ke merek kelas menengah (42 persen).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement