REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi ketika Topan Saola, yang membawa angin dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam (125mph), mengarah ke garis pantai tenggara. Topan ini mengancam Hong Kong dan pusat manufaktur utama lainnya di dekat Provinsi Guangdong.
Peramal cuaca mengeluarkan peringatan topan merah pada Kamis (31/8/2023) pukul 6 pagi waktu setempat. Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan, Topan Saola saat ini terletak sekitar 315 kilometer (183 mil) tenggara Provinsi Guangdong. Topan itu akan bergerak ke barat laut melintasi Laut Cina Selatan dengan kecepatan sekitar 10kmph (6mph), dan secara bertahap mendekati pantai Guangdong, kemudian perlahan-lahan melemah intensitasnya.
Media pemerintah Cina melaporkan setidaknya 121 kereta penumpang menghentikan layanannya. Sementara masyarakat di wilayah pesisir Cina selatan diperingatkan untuk menjauh dari garis pantai. Penangguhan pada jalur-jalur utama yang membentang dari utara ke selatan serta pada jaringan regional akan berlanjut hingga 6 September.
Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan, topan Saola akan mendarat di sepanjang pantai di suatu tempat dari Kabupaten Huilai di Guangdong hingga Hong Kong pada sore hingga malam tanggal 1 September. Badan meteorologi itu memperkirakan topan ini bisa menjadi salah satu dari lima topan terkuat yang mendarat di Guangdong sejak 1949.
Saat topan Saola mendekat, Kota Shenzhen di Guangdong akan meningkatkan tingkat peringatan topan menjadi kuning atau terendah kedua. Kota ini juga akan menangguhkan sekolah mulai dari taman kanak-kanak, taman kanak-kanak, sekolah dasar dan menengah.
Dilaporkan Aljazirah, China Southern Power Grid meningkatkan pemeriksaan peralatan dan memperkuat langkah-langkah untuk mencegah kebocoran air di ruang listrik bawah tanah. Pemimpin Hong Kong, John Lee mengatakan, ia telah meminta berbagai departemen pemerintah untuk membuat rencana ke depan dan mendesak warga untuk mengambil tindakan pencegahan.
Observatorium Hong Kong memperingatkan akan terjadi hujan lebat, angin kencang, dan kemungkinan gelombang badai di daerah dataran rendah di pusat keuangan yang padat penduduk tersebut. Observatorium mendesak warga untuk menghindari olahraga air dan menjauhi daerah pesisir.
Topan Saola juga akan membawa gelombang badai ke daerah dataran rendah pesisir. Observatorium Hong Kong memperkirakan Saola saat ini berjarak sekitar 440 kilometer (270 mil) dari kota metropolitan.
Pada Jumat (1/9/2023) hingga pukul 08.00 akan terjadi hujan lebat di sebagian wilayah Fujian dan wilayah Guangdong. Curah hujan bisa mencapai 100-220mm (3,9-8,7 inci) di beberapa daerah.
Angin topan Saola juga mempengaruhi Provinsi Fujian. Topan tersebut saat ini bergerak tepat di selatan Taiwan, di Selat Bashi, jalur samudera yang memisahkan Taiwan dan Filipina.
Topan tersebut melewati Filipina awal pekan ini, tanpa ada laporan adanya korban jiwa. Namun, di bagian utara pulau-pulau tersebut, hujan lebat akibat topan dan angin kencang meningkatkan curah hujan musiman, membanjiri desa-desa di dataran rendah dan membuat hampir 50.000 orang mengungsi, termasuk 35.000 penduduk desa yang mengungsi ke pusat evakuasi yang dikelola pemerintah. Pelabuhan menghentikan layanan feri antarpulau karena gelombang laut yang buruk, dan lebih dari 100 rumah rusak.
Topan tersebut diperkirakan akan melanda Provinsi Fujian dan Guangdong di selatan Cina pada hari Jumat. Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan, badai tersebut diperkirakan akan melemah saat mendekati daratan.