Kamis 31 Aug 2023 17:08 WIB

Ketika Rasulullah SAW Ceraikan Putri Umar Bin Khattab dan Perintah Allah SWT untuk Jibril

Allah SWT memuliakan Hafshah putri Umar bin Khattab

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Nabi Muhammad (ilustrasi). Allah SWT memuliakan Hafshah putri Umar bin Khattab
Foto: Dok Republika
Nabi Muhammad (ilustrasi). Allah SWT memuliakan Hafshah putri Umar bin Khattab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hafshah binti Umar bin Khattab adalah di antara istri Nabi Muhammad SAWyang punya kedudukan tinggi. 

Seperti dikutip dari buku the Wonderful Ummahatul Mukminim oleh Erlan Iskandar, Sampai-sampai Aisyah berkata,

Baca Juga

هي التي كانت تساميني من أزواج النبي "Hafshah adalah orang yang menyamai kedudukanku di antara para istri Nabi." (Lihat Siyar A'lam An Nubala, 2/27)

Namun, suatu ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ternyata pernah menyatakan cerai Hafshah. Lantas Hafshah pun bersedih dan berduka. Tak disangka, kemudian malaikat Jibril pun turun menyampaikan perintah dari Allah SWT supaya Nabi Muhammad SAW rujuk kembali kepada Hafshah:    

راجع حفصة، فإنها صوامةقولمة، وأنها زوجتك في الجنة "Rujuklah kepada Hafshah karena sesungguhnya dia adalah wanita yang rajin puasa dan rajin sholat. Sesungguhnya dia adalah istrimu di surga." (HR ath-Thabarani)   

Awalnya Hafshah merasa sedih, namun setelahnya dia berbahagia. Dari hadits di atas, diketahui bahwa Hafshah itu rajin beribadah. 

Pada zaman itu, tidak banyak wanita yang bisa baca tulis. Hafshah adalah salah seorang yang bisa membaca dan menulis. Dia diajari Syifa binti Abdullah.   

Hafshah sangat semangat mempelajari ilmu agama dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia meriwayatkan 60 hadits yang berasal dari Rasulullah dan Umar bin  Khattab.  

Ada jasa besar Hafshah dalam dunia Ilmu, yaitu menjaga Alquran yang telah dikumpulkan menjadi satu. 

Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker

Dahulu semasa Nabi Muhammad SAW masih hidup, Alquran dijaga dengan cara dihafal oleh para sahabat dan ditulis pada lembaran-lembaran ataupun pelepah kurma. Pada masa Abu Bakar, banyak para sahabat yang menghafal Alquran meninggal dunia. Oleh karenanya, dikumpulkanlah ayat-ayat Alquran dan disusun menjadi satu.   

Hafshah ditugaskan menjadi orang yang menyimpan lembaran-lembaran Alquran yang telah dikumpulkan Zaid bin Tsabit.   

Pada masa Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah, dia meminjam Mushaf yang ada pada Hafsah, kemudian menyuruh beberapa sahabat lain untuk menyalinnya sehingga jadilah beberapa mushaf Alquran. Beberapa mushaf itu dikirimkan ke beberapa wilayah kaum Muslimin. Rossi Handayani

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement