REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam proses aksesi untuk menjadi anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Langkah tersebut merupakan peluang yang baik bagi Indonesia untuk naik level dan mensejajarkan diri dengan negara-negara maju.
Namun, proses tersebut membutuhkan waktu empat hingga lima tahun. Sehingga ia yakin jika Prabowo terpilih sebagai presiden periode 2024-2029, Indonesia sudah berada dalam status sebagai negara maju saat pemerintahannya.
"Kalau prosesnya tiga sampai empat tahun, InsyaAllah Indonesia menjadi member OECD di kepemimpinan Bapak Presiden Bapak Prabowo Subianto. Ini loncatan-loncatan yang harus kita lakukan," ujar Airlangga dalam pidato pembukaan acara "Menjawab Tantangan Kepemimpinan Masa Depan Menuju Indonesia Emas 2045", Kamis (31/8/2023).
"Jadi ini komitmen daripada empat partai. Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi positif diikuti pembangunan infrastruktur, dan sumber daya manusia yang berkualitas, ini adalah modal untuk kita melompat lebih tinggi menuju Indonesia Maju," katanya melanjutkan.
Partai Golkar sudah mengeluarkan instruksi kepada seluruh kader untuk mensosialisasikan Prabowo. Tujuan utamanya adalah untuk memenangkan Menteri Pertahanan (Menhan) itu sebagai presiden periode 2024-2029.
Sebelum acara tersebut, Airlangga menyerahkan seekor kuda yang merupakan lambang dari kecepatan dan kemajuan. Prinsip yang sama ketika partai politik pengusung Prabowo memilih nama Koalisi Indonesia Maju.
"Jadi ini sesuai dengan sunah Nabi dan kuda ini melambangkan agar kita terus memacu, cepat, meloncat menuju kemajuan, dan ini sesuai dengan nama koalisi kita yaitu Koalisi Indonesia Maju. Kita ingin lari dengan kencang, lompatan menuju Indonesia Emas menjadi Indonesia Maju," katanya.
Diketahui, Prabowo mengumumkan nama baru kerja sama politik yang berisikan empat partai politik di parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Kerja sama tersebut dinamakannya Koalisi Indonesia Maju.
"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo di acara Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangkaian HUT ke-25 PAN, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023) malam.
Ia mengatakan, nama tersebut sudah disepakati oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Diketahui, Airlangga juga hadir langsung dalam acara tersebut.
Nama Koalisi Indonesia Maju juga sudah disepakati oleh Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. Di mana sebelumnya, keduanya telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Nama tersebut disebutnya terinspirasi dari sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah dirinya masuk di Kabinet Indonesia Maju, Menteri Pertahanan (Menhan) itu jadi memahami bagaimana pemikiran Jokowi.
"Saya yakin bahwa Pak Jokowi seorang patriot yang memikirkan rakyat dan bangsa Indonesia dan pemikiran-pemikiran beliau benar dan berhasil sampai sekarang," ujar Prabowo.