Kamis 31 Aug 2023 21:43 WIB

Pemkot Tasikmalaya Bahas Penanganan Dampak Kekeringan Agar Optimal

BPBD Kota Tasikmalaya dan PMI sudah menyalurkan bantuan air bersih.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Penyaluran bantuan air bersih untuk warga Kampung Cibangbay, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023).
Foto: Republika/ Bayu Adji P
Penyaluran bantuan air bersih untuk warga Kampung Cibangbay, Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, akan membahas penanganan dampak kekeringan yang terjadi pada musim kemarau ini. Sejumlah warga di empat kecamatan Kota Tasikmalaya dilaporkan sudah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Palang Merah Indonesia (PMI) sudah bergerak mendistribusikan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan.

Baca Juga

Pemkot Tasikmalaya, kata Ivan, rencananya menggelar rapat koordinasi pada awal pekan depan untuk membahas penanganan dampak kekeringan agar dapat berjalan secara optimal. “Dalam waktu dekat kami akan rapat koordinasi untuk membahas penanganan bencana kekeringan,” katanya, Kamis (31/8/2023).

Menurut Ivan, dalam rapat koordinasi akan didata sarana prasarana untuk upaya penanganan dampak kekeringan, juga terkait penganggaran. Selain itu, soal sumber air untuk kebutuhan penyaluran bantuan bagi warga terdampak kekeringan. “Termasuk dukungan dari berbagai stakeholder akan coba didata,” ujar dia.

Berdasarkan pendataan di lapangan, Ivan mengatakan, wilayah yang biasanya terdampak kekeringan terlebih dahulu berada di wilayah Kecamatan Tamansari, Purbaratu, dan Kawalu.

Hingga kini, kata dia, wilayah terdampak kekeringan belum terlalu luas. “BPBD dan PMI masih bisa secara mandiri melakukan penanganan. Mudah-mudahan tak separah yang diperkirakan,” ujar dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement