REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah melakukan penutupan representative office BSI di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Penutupan ini dilakukan setelah BSI telah memiliki License Notice dari Dubai Financial Services Authority (DFSA) tertanggal 17 Agustus 2023.
"Dengan ini kami mengumumkan bahwa PT Bank Syariah Indonesia Tbk melakukan penutupan representative office BSI Dubai untuk selanjutnya membuka kantor cabang penuh dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk - Middle East (DIFC Branch) sesuai lisensi yang diberikan Dubai Financial Services Authority (DFSA)," seperti tertulis di media sosial resmi milik BSI pada Jumat (25/8/2023) pekan lalu.
Diketahui, dengan adanya kantor cabang penuh ini, BSI menargetkan dapat terlibat transaksi dagang antara Indonesia dengan UEA sebesar 10-20 persen atau sekitar 4 miliar dolar AS per tahunnya. Dengan dibukanya kantor cabang penuh ini, para nasabah dapat melakukan layanan transaksi keuangan yang lebih lengkap dan beragam.
Hal itu juga menjadi peluang pangsa pasar baru bagi perseroan, sebab hingga saat ini belum ada perbankan nasional yang beroperasi di Dubai.
Setelah kantor cabang penuh Dubai berhasil, BSI rencana BSI adalah bergeser ke negara Timur Tengah lain kami rasa bisa dapat potensi pengembangan bisnis BSI di middle east.
Keinginan BSI tersebut diamini Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Pada awal pekan ini, Kiai Ma'ruf telah menyinggung rencana BSI yang akan membuka cabang di Arab Saudi.
Hal itu ia sampaikan saat menerima Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/8/2023). Kiai Ma'ruf berharap agar pihak Pemerintah Arab Saudi memudahkan proses pembukaan cabang internasional BSI tersebut.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi membenarkan adanya arahan Wapres terkait pembukaan cabang BSI di Saudi. Oleh karena itu, dia memastikan dukungan Pemerintah Saudi dalam upaya mengembangkan perbankan syariah Indonesia.
Sebelumnya, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mensinyalkan bahwa pembukaan kantor cabang di Arab Saudi sudah menjadi rencana besar korporasi. Hal ini sesuai dengan visi BSI di tahun 2025 ingin menjadi salah satu top 10 bank syariah global dari sisi kapitalisasi atau market cap.
Diliriknya pembukaan cabang BSI di Arab Saudi karena adanya ekosistem Haji-Umrah di Indonesia sangat besar. "Kita ingin mungkin next step itu akan ke Arab Saudi, pengin banget. Karena ekosistem haji-umrah di indonesia besar banget, haji itu setahun mungkin 220 ribu jemaah," kata Herry di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Selasa (22/8/2023).