REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta pondok pesantren menyiapkan santri unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) guna menghadapi tantangan zaman bagi umat Islam yang semakin kompleks.
"Jadi Allah menyediakan sumber daya alam yang banyak, Allah (menyediakan) adanya kegiatan ekonomi. Tapi kita harus menyiapkan sumber daya manusianya yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata Wapres Ma’ruf ketika meresmikan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Ponpes Al Anwar, Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis (1/9/2023).
Dalam acara yang bersamaan dengan Haul Masyayikh, Wisuda Purna-Siswa dan Hari Jadi Ponpes Al Anwar Ke-28 serta peresmian Rumah Susun Al Anwar tersebut, Ma'ruf meminta pondok pesantren (ponpes) untuk sigap dalam mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi. Hal ini penting karena dua hal tersebut merupakan prasyarat untuk menciptakan SDM berkualitas yang menjadi kunci bagi kemajuan dan kemakmuran.
“Jadi tambah ilmu pengetahuan, sebab nanti itu ada semacam punya nilai tambah. Oleh karena itu, saya kira ini tepat sekali adanya Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam akan memberikan ilmu pengetahuan yang dalam untuk bisa mengelola secara lebih profesional dan inovatif,” ujarnya.
Wapres menekankan bahwa santri harus menjadi sosok yang menguasai agama dan melakukan pembaruan. Misalnya, santri yang tidak hanya pandai membaca kitab tetapi mampu ber-ijtihad dalam memberikan hukum terkait isu-isu yang terjadi saat ini.
Ia mencontohkan isu-isu ekonomi syariah yang memang berkembang sangat pesat dan tidak dijelaskan secara gamblang dalam teks Al Quran, seperti pembayaran digital, jual beli daring di mana penjual pembeli tidak bertemu secara langsung.
Sebagai pusat dakwah, Wapres mengharapkan pesantren mencetak dai-dai santun, menyebarkan kedamaian, dan perbaikan, bukan yang menyebarkan kebencian.
"Syariah itu bangunannya, asasnya itu dibangun di atas hikmah-hikmah dan kemaslahatan hambanya. Syariat itu seluruhnya adil, semuanya rahmat, semuanya maslahat, dan semuanya hikmah," kata Ma'ruf.