REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Direktur Konstruksi Nuklir Akkuyu Dmitry Romanets mengatakan pada Kamis (31/8/2023), pengoprasian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Turki bisa lebih cepat dari yang direncanakan. PLTN Akkuyu yang terletak di distrik Gulnar Mersin akan memiliki kapasitas pembangkit listrik sebesar 35 miliar kilowatt hour (kwh) setelah keempat unit tersebut selesai dibangun
Berdasarkan perjanjian antar pemerintah antara Turki dan Rusia, unit pertama diharapkan dapat memulai pengolahan listrik pada 2025. Oprasi tersebut tujuh tahun setelah izin pembangunan unit listrik pertama diperoleh.
Romanets menyatakan, mereka berupaya untuk mempercepat waktu dalam kerangka peraturan keselamatan. “Untuk unit pertama, pemasangan peralatan teknologi dan peralatan terkait di gedung turbin dan pompa akan selesai menjelang akhir tahun,” katanya dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut Romanets, tahap selanjutnya adalah memulai pembangkitan listrik melalui unit pertama. Setelah pemasangan peralatan teknologi, kemudian akan melanjutkan ke tahap start-up dan commissioning unit pertama.
Berbagai tahapan pembangunan dilakukan secara bersamaan pada tiga unit berikutnya. Setelah unit pertama aktif, masing-masing unit lainnya akan aktif dengan selang waktu satu tahun.
"Turki membutuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dan ketiga," ujar Romanets.
Romanets mencatat bahwa industri baru diciptakan di Turkiy selama pembangunan PLTN Akkuyu. Pabrikan Turki kini mampu membuat bahan-bahan yang diperlukan untuk PLTN, tidak hanya untuk digunakan di dalam negeri tetapi juga untuk diekspor ke luar negeri.
Wakil direktur itu mengatakan, bahwa energi yang dihasilkan dari PLTN stabil, bersih, dan ramah lingkungan. "Mengingat isu-isu penting ini, saya rasa Turki membutuhkan PLTN kedua dan ketiga. Tentu saja, ini pendapat pribadi saya. Saya ingin kami untuk membangun pembangkit listrik kedua dan ketiga di Turki juga," katanya.
Romanets menekankan bahwa beberapa faktor, termasuk penelitian seismik, dipertimbangkan saat memilih kawasan Akkuyu untuk PLTN di Turki. Dia juga mengatakan, banyak laporan dihasilkan dari penelitian ini.