Jumat 01 Sep 2023 08:45 WIB

Investasi dalam Jumlah Kecil, Ini Caranya yang Sesuai Syariah

Memahami prinsip-prinsip dasar investasi Islam merupakan hal yang terpenting.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Bagi Muslim, mencapai tujuan keuangan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah./ilustrasi
Foto: Freepik
Bagi Muslim, mencapai tujuan keuangan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Tujuan keuangan setiap orang boleh jadi berbeda. Namun, cara mencapai tujuan bisa dilakukan dengan satu cara yang sama yaitu dengan berinvestasi. Bagi Muslim, mencapai tujuan keuangan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Lantas, bagaimana kita bisa mulai berinvestasi dalam jumlah kecil dengan cara sesuai syariah? Yuk, simak caranya seperti dilansir HalalTimes, Jumat (1/9/2023):

1.Memahami prinsip investasi Islam

Baca Juga

Memahami prinsip-prinsip dasar investasi Islam merupakan hal yang terpenting. Anda harus tahu beberapa istilah ini:

-Riba (Bunga): Riba berkaitan dengan larangan bunga. Dalam keuangan Islam, mendapatkan uang dari uang, seperti membebankan bunga dianggap tidak diperbolehkan.

-Gharar (Ketidakpastian Berlebihan): Investasi yang penuh dengan ambiguitas atau penipuan ekstrem tidak diperbolehkan.

-Investasi Halal: Sama seperti pantangan makanan dalam Islam, investasi juga harus halal atau diperbolehkan. Hal ini melarang investasi di sektor-sektor seperti alkohol, perjudian, dan daging babi.

 

2.Dimulai dengan Rekening Tabungan

Mungkin ada yang bertanya-tanya, jika bunga dilarang, bagaimana cara kerja rekening tabungan di perbankan syariah? Jawabannya terletak pada pembagian keuntungan. Alih-alih bunga, bank syariah menginvestasikan uang Anda dan kemudian membagi sebagian keuntungan (atau kerugian) dengan Anda.

Banyak bank besar, bahkan di negara mayoritas non-Muslim, kini menawarkan rekening tabungan yang sesuai dengan syariah. Ini bisa menjadi titik awal yang baik bagi mereka yang memiliki investasi dalam jumlah kecil.

 

3.Mencoba Reksa Dana Syariah

Reksa dana mengumpulkan uang dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam portofolio yang terdiversifikasi. Reksa dana syariah secara khusus memastikan bahwa investasinya sejalan dengan prinsip syariah.

Ada istilah manajer dana penelitian, yaitu mereka yang berspesialisasi dalam dana yang sesuai dengan syariah. Mereka biasanya memiliki dewan ulama Islam yang memastikan kepatuhan.

 

4.Sukuk (Obligasi Syariah)

Meskipun obligasi tradisional tidak patuh karena bunga yang diperoleh, sukuk memberikan alternatif Halal. Alih-alih mendapatkan bunga, pemegang Sukuk mendapatkan bagian pendapatan dari aset yang mendasarinya.

 

5.Ekuitas yang Mematuhi Prinsip Islam

Berinvestasi dalam saham diperbolehkan, asalkan perusahaannya mematuhi pedoman Islam. Ada lembaga khusus yang menyaring kepatuhan perusahaan, memastikan mereka tidak memiliki rasio utang yang tinggi atau lini bisnis yang tidak diizinkan.

 

6.Real Estat dan Aset Berwujud

Real estate adalah aset berwujud dan investasinya sejalan dengan prinsip keuangan Islam. Asalkan tidak dimanfaatkan dengan bunga utang. Anda bisa mempertimbangkan Real Estate Investment Trust (REITs). REIT tertentu memastikan operasi mereka sesuai dengan syariah.

 

7. Bermitra dengan Robo-Advisor

Era digital telah menghadirkan robo-advisor, beberapa di antaranya khusus melayani investasi halal. Mereka mengotomatiskan investasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam sehingga memudahkan mereka yang tidak yakin harus mulai dari mana.

 

8.Belajar Terus dan Mencari Bimbingan

Perjalanan ini memerlukan pendidikan berkelanjutan dan mencari bimbingan dari para ulama dan penasihat keuangan yang akrab dengan keuangan Islam.

Berinvestasi dengan cara Islami bukan hanya tentang kepatuhan terhadap prinsip-prinsip agama. Ini tentang investasi yang etis dan sadar. Ketika semakin banyak orang di seluruh dunia yang condong ke arah investasi berkelanjutan dan bertanggung jawab, prinsip-prinsip keuangan Islam menjadi semakin relevan, terlepas dari afiliasi agamanya.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَاۤءَكُمْ فَالْتَمِسُوْا نُوْرًاۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَابٌۗ بَاطِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُۗ
Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, ”Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.

(QS. Al-Hadid ayat 13)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement