Jumat 01 Sep 2023 11:50 WIB

Rwanda dan Kamerun Rombak Besar-besaran Jajaran Militer Pascakudeta di Gabon

Di Rwanda, Presiden Paul Kagame memensiunkan ratusan tentara.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Militer Gabon melakukan kudeta pada Rabu (30/8/2023) dan membatalkan hasil pemilihan presiden. Militer berupaya menyingkirkan presiden yang telah memegang kekuasaan selama 55 tahun.
Foto: AP
Militer Gabon melakukan kudeta pada Rabu (30/8/2023) dan membatalkan hasil pemilihan presiden. Militer berupaya menyingkirkan presiden yang telah memegang kekuasaan selama 55 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Dua negara di Afrika, Rwanda dan Kamerun, telah merombak struktur secara signifikan dalam pasukan keamanan mereka, yang berdampak pada personel militer senior.

Di Rwanda, Presiden Paul Kagame memensiunkan ratusan tentara, bertepatan dengan kemajuan tentara muda dalam kerangka kerja keamanan negara. Para jenderal baru juga telah ditunjuk untuk memimpin divisi-divisi militer yang tersebar di seluruh negeri.

Baca Juga

Dilansir laman Africanews, Pasukan Pertahanan Rwanda (RDF) merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan persetujuan Kagame atas pensiunnya dua belas jenderal, delapan puluh tiga perwira senior, dan enam perwira junior. Selain itu, delapan puluh enam bintara senior akan dipensiunkan. Sekitar 678 tentara pensiun karena kontrak mereka berakhir, dengan 160 lainnya diberhentikan secara medis. 

Tokoh-tokoh terkemuka dari perang pembebasan Rwanda pada tahun 1994, termasuk Jenderal James Kabarebe, Jenderal Fred Ibingira, dan Letnan Jenderal Charles Kayonga, termasuk di antara para pensiunan. Baik Kabarebe maupun Kayonga sebelumnya menjabat sebagai kepala staf pertahanan tentara Rwanda.