Jumat 01 Sep 2023 12:15 WIB

Ukraina Minta Para Pengkritik Serangan Balik Tutup Mulut

Kiev jarang memberikan rincian operasi serangan baliknya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Dua orang terluka saat drone Ukraina yang dihancurkan pertahanan udara Rusia jatuh ke sebuah rumah di wilayah Moskow
Foto: AP
Dua orang terluka saat drone Ukraina yang dihancurkan pertahanan udara Rusia jatuh ke sebuah rumah di wilayah Moskow

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina memberi tahu orang-orang yang mengkritik operasi serangan baliknya terhadap invasi Rusia berjalan terlalu lambat untuk 'tutup mulut'. Pernyataan keras ini menjadi sinyal frustrasi Kiev terhadap para pejabat Barat yang mengatakan pasukan Ukraina bergerak terlalu lambat.

Sejak meluncurkan serangan balasan dengan menggunakan peralatan militer Barat senilai miliaran dolar, Ukraina telah merebut kembali lebih dari selusin desa. Namun, belum mampu menembus pertahanan utama Rusia.

Baca Juga

Berita-berita di New York Times, Washington Post, dan organisasi-organisasi berita lainnya minggu lalu mengutip para pejabat AS dan Barat lainnya yang mengatakan serangan tersebut tidak sesuai dengan harapan. Beberapa pihak menyalahkan strategi Ukraina, termasuk menuduhnya memusatkan kekuatannya di tempat yang salah.

Moskow mengatakan, operasi serangan balik Ukraina telah gagal. Para komandan Ukraina mengatakan, mereka sengaja bergerak lambat, menurunkan pertahanan, dan logistik Rusia untuk mengurangi kerugian ketika mereka akhirnya menyerang dengan kekuatan penuh.

"Mengkritik lambatnya serangan balasan sama saja dengan meludahi wajah tentara Ukraina yang mengorbankan nyawanya setiap hari, bergerak maju, dan membebaskan satu kilometer demi satu kilometer tanah Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, Kamis (31/8/2023).

"Saya akan merekomendasikan semua pengkritik untuk tutup mulut, datanglah ke Ukraina dan cobalah untuk membebaskan satu sentimeter persegi sendiri," katanya dalam sebuah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Spanyol.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada CNN para komandan Ukraina pantas mendapatkan manfaat dari keraguan. "Ukraina sudah berulang kali melampaui ekspektasi, kami harus mempercayai mereka. Kami memberi saran, kami membantu, kami mendukung. Tapi, orang-orang Ukrainalah yang harus membuat keputusan-keputusan itu," katanya.

Setelah berbulan-bulan berjuang melewati ladang ranjau yang berat, beberapa hari terakhir pasukan Ukraina akhirnya mencapai garis pertahanan utama Rusia, di sebelah selatan desa Robotyne yang mereka kuasai pekan lalu di wilayah Zaporizhzhia Barat.

Kini mereka bergerak maju di antara desa-desa terdekat Novopokropivka dan Verbove, mencari jalan untuk melewati parit-parit antitank dan barisan piramida beton yang dikenal sebagai gigi naga. Benteng pertahanan Rusia yang dapat dilihat dari luar angkasa.

Terobosan ini akan menjadi ujian pertama bagi pertahanan Rusia yang lebih dalam. Ukraina berharap pertahanan Rusia selanjutnya akan lebih rentan dan tidak terlalu banyak ranjau dibandingkan dengan area yang telah dilalui pasukannya sejauh ini.

Pekan lalu seorang komandan Ukraina di daerah tersebut mengatakan anak buahnya telah menembus garis yang paling sulit, mencapai daerah yang tidak terlalu dipertahankan, dan sekarang diharapkan untuk maju lebih cepat. Laporan dari medan pertempuran belum dapat diverifikasi dengan independen.

Kiev jarang memberikan perincian operasi serangan baliknya. Dalam pernyataannya Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar melaporkan keberhasilan yang di dekat Novopokropivka, ia tidak memberikan perincian mengenai terobosan tersebut.

Ia juga mengatakan, pasukan Ukraina di dekat Bakhmut, satu-satunya kota yang berhasil direbut Rusia dalam serangannya awal tahun ini mulai bergerak maju. Maliar mengatakan, terjadi pertempuran sengit terjadi di desa-desa di selatan kota.

Komandan angkatan darat Ukraina Oleksandr Syrskyi melaporkan "dinamika positif" di dekat Bakhmut.

Ukraina juga meningkatkan serangan drone ke target-target yang berada jauh di dalam wilayah Rusia dan di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka  menghancurkan drone Ukraina di atas wilayah Bryansk di Rusia selatan.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan serangan drone di Bryansk dan mengatakan bahwa mereka menembak jatuh sebuah rudal yang ditembakkan ke Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Malam sebelumnya, Moskow melaporkan percobaan serangan drone Ukraina di enam wilayah Rusia, termasuk satu serangan yang menyebabkan kebakaran besar di pangkalan udara militer di Pskov, Rusia utara. Rusia melaporkan serangan itu merusak beberapa pesawat angkut militer raksasa di landasan pacu.

Meskipun Ukraina jarang memberikan komentar langsung mengenai serangan-serangan spesifik di dalam wilayah Rusia, Presiden Volodymyr Zelenskiy tampak membanggakan serangan di Pskov dua kali pada Kamis kemarin.

"Hasil dari persenjataan kami, persenjataan baru Ukraina, berjarak 700 km, dan tugas kami adalah berbuat lebih banyak lagi," kata Zelenskyy dalam pidato malamnya.

Sekutu-sekutu Barat Ukraina melarang Kiev menggunakan senjata yang mereka pasok untuk menyerang wilayah Rusia. Namun mengatakan Ukraina memiliki hak untuk menyerang target militer dengan senjatanya sendiri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement