REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Setidaknya satu orang tewas sementara 387 ribu lainnya mengalami dampak Topan Saola yang melanda Filipina, menurut keterangan pihak berwenang.
Badan Manajemen dan Pengurangan Resiko Bencana Nasional Filipina menyebutkan dalam pernyataannya bahwa Saola, atau yang dikenal warga setempat Topan Goring juga berdampak pada pasokan listrik dan air di sejumlah wilayah di negara Asia Tenggara itu.
Selain Saola, negara kepulauan itu juga mengalami kerusakan akibat Topan Hanna dan Badai Tropis Kirogi. Goring atau Saola dan Hanna adalah siklon tropis ketujuh dan kedelapan, secara berurutan, yang melanda Filipina tahun ini.
Sementara itu, Cina telah mengeluarkan tanda bahaya (peringatan merah) -- Tingkat paling serius dalam sistem peringatan empat tingkat mereka -- ketika Saola diperkirakan membawa hujan lebat di wilayah pesisir negara itu.
Banyak wilayah menunda hari pertama bersekolah dan menghentikan aktivitas produksi dan transportasi umum, menurut berita Global Times pada Jumat (1/9/2023). Saola merupakan badai kesembilan yang melanda Cina tahun ini. Di Hong Kong, otoritas cuaca telah mengeluarkan peringatan bahwa Saola diperkirakan melintasi kota itu di bagian selatan pada Jumat.