Jumat 01 Sep 2023 17:44 WIB

Airlangga: PKB tak Komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju Soal Koalisi Anies

Ketum Golkar Airlangga sebut PKB tak berkomunikasi dengan Koalisi soal memilih Anies.

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ketum Golkar Airlangga sebut PKB tak berkomunikasi dengan Koalisi soal memilih Anies.
Foto: Republika/Alfian Choir
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Ketum Golkar Airlangga sebut PKB tak berkomunikasi dengan Koalisi soal memilih Anies.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak berkomunikasi dengan koalisi terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Partai Nasdem. Menurut Airlangga, hal itu merupakan keputusan dari PKB sendiri. 

"Kalau rencana terkait untuk tindakan yang diputuskan seperti kemarin, tidak ada yang berkomunikasi. Ya artinya itu kan keputusan dari PKB," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Baca Juga

Kendati demikian, ia tak mempermasalahkan keputusan yang diambil PKB itu. Menurut Airlangga, keputusan itu sebagai bentuk kemandirian masing-masing partai.

"Ya itu kan, apa namanya, sebuah kebijakan yang diambil oleh PKB. Jadi kalau partai-partai politik ya kita mengapresiasi kemandirian masing-masing," ujarnya.

Airlangga pun mengatakan, selanjutnya akan segera membahas lebih dalam dengan internal partai terkait manuver PKB itu. "Kita akan bahas internal. Ya dalam waktu dekat," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, Partai Nasdem telah meneken kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Salah satu kesepakatannya adalah disepakatinya Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. 

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pun menanggapi santai kabar tersebut. Menurut dia, hal itu merupakan bentuk dari demokrasi. 

"Ya inilah namanya demokrasi kita ya. Demokrasi kita musyawarah, saya sendiri belum dengar rencana-rencana (pasangan Anies-Muhaimin) itu," ujar Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam. 

"Tapi itu demokrasi, kita bernegosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja ya," sambungnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement