Jumat 01 Sep 2023 17:55 WIB

Kemenkeu Prediksi Suku Bunga AS, Inggris, dan Eropa akan Naik Tahun Depan

Kemenkeu menilai kenaikan suku bunga akan turut mengerek biaya modal.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengikuti rapat pleno dengan Badan Legislasi DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengikuti rapat pleno dengan Badan Legislasi DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah memprediksi Amerika, Inggris, dan Eropa menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan. Hal ini bertujuan mengendalikan laju inflasi global yang semakin tinggi.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan saat ini suku bunga acuan Amerika Serikat sebesar 5,5 persen dan diprediksi meningkat pada tahun depan. Hal yang sama juga dialami suku bunga Eropa yang meningkat 425 basis poin menjadi 4,25 persen pada Juli 2023.

Baca Juga

Suahasil memproyeksi European Central Bank (ECB) masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun ini. Selain itu, suku bunga Inggris diproyeksi enam persen pada 2023. 

"Kita lihat Amerika menjadi sangat tinggi peningkatannya, dalam 2022 itu suku bunga yang masih sekitar nol sampai 0,25 persen. Sekarang 5,5 persen dan masih ada kemungkinan meningkat," ujar Suahasil saat Rapat Komisi XI DPR RI, Kamis (31/8/2023).

Atas prediksi tersebut, ke depan pemerintah juga akan mengantisipasi tren kenaikan suku bunga global pada tahun depan. Pemerintah pun menyetujui asumsi makro 2024. Angka yang tercantum dalam asumsi makro 2024 memperhatikan kondisi geopolitik dan ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian.

"Adanya suku bunga yang meningkat berbagai belahan dunia maka tentu modal tingkat dunia juga bergerak dengan sangat cepat dan menimbulkan ketidakpastian dan harus kita antisipasi untuk melihat kebutuhan modal Indonesia seperti apa ke depan," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement