REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar manusia menganggap bahwa kekayaan itu berupa harta yang melimpah. Akan tetapi, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa.
Seperti dikutip dari Syarah 10 Hadits Qudsi Pilihan disusun Abu Hafizhah Irfan, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
يَقُولُ اللَّهُ سُبْحَانَهُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ
“Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, “Wahai anak Adam, luangkanlah (waktumu) untuk menyembah-Ku, (niscaya) Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku akan metutupi kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan yang demikian, (niscaya) Aku akan memenuhi hatimu dengan kesibukan dan Aku tidak akan menutupi kefakiranmu.” HR. Ahmad, Tirmidzi Juz 4 : 2466, Hakim Juz 2 : 3657, dan Ibnu Majah : 4107, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibni Majah Juz 10 : 3315.
Disebutkan dalam hadits di atas;
أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى
“Aku akan memenuhi hatimu dengan kekayaan.”
Kekayaan yang sebenarnya bukan terletak pada banyaknya harta dan simpanan, karena yang demikian itu sangatlah relatif. Namun, pada hakikatnya kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan jiwa dengan qana’ah dan menyukuri apa yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadanya.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda;
“Kekayaan bukanlah dengan banyaknya simpanan, tetapi kekayaan (yang sebenarnya adalah) kekayaan jiwa.” HR. Ahmad dan Tirmidzi Juz 4 : 2373. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahihul Jami’ : 5377.
Oleh karena itu Rasulullah ﷺ mengajarkan doa permohonan kekayaan jiwa untuk senantiasa kita baca, yaitu
اللَّهُمَّ إِنِي أَسْأَلُكَ الهُدَى، وَالتُّقَى، وَالعفَافَ، والغنَى
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu; petunjuk, ketaqwaan, kesucian kehormatan, dan kekayaan (jiwa).” HR. Muslim Juz 4 : 2721, Tirmidzi Juz 5 : 3489, dan Ibnu Majah : 3832. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah Juz 10 : 3090.
Seorang muslim yang senantiasa kaya jiwanya adalah muslim yang dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqash radhiyallahu anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda;
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mencintai hamba (yang) bertaqwa, kaya (jiwanya), dan menyembunyikan (amal kebaikannya).” HR. Muslim