Jumat 01 Sep 2023 20:46 WIB

Sentil PKB, Dasco Gerindra: Kami tidak akan Pernah Khianati Kawan Seperjuangan 

PKB menerima tawaran Nasdem menduetkan Anies dan Cak Imin pada Pilpres 2024.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan sikap resmi partainya atas langkah politik PKB menerima tawaran Partai Nasdem, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Foto: Republika/ Febryan A
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan sikap resmi partainya atas langkah politik PKB menerima tawaran Partai Nasdem, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, kronologi pergantian nama koalisi partai politik pendukung capres Prabowo Subianto, dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pemberian nama KIM dilakukan Prabowo setelah Golkar dan Partai Amanat Nasionao (PAN) bergabung dalam koalisi.

Penjelasan itu disampaikan Dasco ketika merespons keputusan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beralih mendukung capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan. Dasco menuturkan, Partai Gerindra dan PKB secara resmi menerima Golkar dan PAN mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 dan bergabung dalam KKIR pada 13 Agustus 2023. 

Baca Juga

Bergabungnya dua partai parlemen itu, kata dia, tidak mengubah kerja sama Partai Gerindra dan PKB dalam hal penentuan capres dan cawapres. "Karena baik Partai Golkar maupun PAN menyerahkan pemilihan wapres sepenuhnya kepada Prabowo Subianto," kata Dasco ketika menyampaikan sikap resmi Partai Gerindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (1/9/2023) malam. 

Adapun perubahan nama KKIR menjadi KIM, lanjut dia, terjadi secara spontan saat acara perayaan HUT ke-25 PAN di Jakata pada Selasa (29/8/2023) malam WIB. Ketika itu, Prabowo sebagai ketua umum Partai Gerindra menyadari semua partai pendukungnya merupakan bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi, yakni Kabinet Indonesia Maju.