REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mundurnya Thamrin Marzuki dari posisinya sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) dan calon ketua umum PBTI 2023-2027 membuat sejumlah Pengurus Provinsi (Pengprov) bereaksi. Ketua Pengprov TI Maluku Hengky Ricardo mendesak munas digelar dengan agenda pemilihan Ketum PBTI 2023-2027, tetap dilangsungkan sesuai jadwal, yakni pada 4-5 September mendatang.
"Kami (mayoritas ketua pengprov taekwondo Indonesia) hadir di Jakarta dalam rangka persiapan Munas TI tanggal 4-5 September. Tapi, hari ini, tanggal 31 Agustus, kami dihadapkan kepada proses yang sangat mencekam, karena Pak Thamrin mundur sebagai Ketum PBTI dan calon Ketum PBTI 2023-2027," ujar Hengky Ricardo di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Hengky, ini adalah kondisi yang sangat memperihatinkan. Menanggapi mundurnya Thamrin, mayoritas Pengprov TI akan mengambil sejumlah sikap.
"Yang pertama, kami meminta Munas harus tetap berjalan sesuai jadwal. Yakni pada 4-5 September 2023. Yang Kedua, kami minta penunjukan karetaker Ketum PBTI menjadi kewenangan pengprov," kata Hengky.
Ketiga, lanjut Hengky, Pengprov TI segera menyampaikan sikap kepada KONI, KOI, dan Kemenpora atas situasi yang sedang dialami taekwondo Indonesia. "Dan meminta Munas dilaksanakan sesuai dengan AD/ART pada tanggal 4-5 September," jelas dia.
Hengky memastikan, pihaknya akan melakukan konsolidasi internal dengan pengprov se-Indonesia untuk mengangkat perangkat untuk bertugas mempercepat mengatur seluruh jalannya Munas.
Selanjutnya, menurut Hengky, pengunduran diri Thamrin sebagai Ketua Umum PBTI dan Calon Ketua Umum PBTI 2023-2027 adalah masalah organisasi. Karenanya, menyelesaikannya juga harus memakai cara organisasi.
"Cara organisasinya adalah kami pengprov se-Indonesia akan duduk bersama dan menentukan siapa karteker Ketum PBTI selanjutnya," tutup Hengky.