REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS) telah memutuskan sebagian Kawasan Gunung Bromo akan ditutup sementara. Langkah ini diambil lantaran adanya kebakaran hutan yang terjadi di Savana.
Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani mengatakan, saat ini pihaknya perlu fokus untuk melakukan upaya pemadaman api. Kemudian juga sekaligus perlu memperhatikan keamanan para pengunjung. "Sebab itu, kunjungan Wisata Bromo melalui pintu masuk Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro ditutup untuk pengunjung," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (2/9/2023).
Menurut dia, para pengunjung masih dapat masuk ke dalam kawasan Wisata Bromo melalui pintu Cemoro Lawang dan Wonokitri. Namun batasan yang boleh dikunjungi mulai dari Lautan Pasir ke arah Gunung Batok, Bungkah Dingklik sampai dengan View Point Pananjakan. Sementara itu, dari arah Watu Singo hingga Jemplang dan Puncak B29 yang berasal dari Argosari, Lumajang ditutup untuk kunjungan wisata.
Penutupan ini mulai diberlakukan sejak Jumat (1/9/2023) mulai pukul 20.00 WIB. "Ditutup sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan," ucapnya.
Pada kesempatan ini, dia juga mengimbau kepada masyarakat, pengunjung dan pelaku jasa wisata agar menjaga kawasan TNBTS dari kebakaran hutan. Hal ini perlu dilakukan dengan memperhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.
Gunung Bromo termasuk gunung berapi aktif di wilayah Jawa Timur (Jatim). Gunung berketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut ini berada di empat kabupaten. Yakni, di Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.