REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrat Herman Khaeron mengibaratkan wacana duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024 seperti ditinggal menikah oleh pasangan. Padahal semua persiapan sudah dilakukan dari mulai panggung hingga janur.
"Seperti orang sudah mau nikah, nyiapkan panggung, sudah ada janur, tiba-tiba kok nikahnya sama orang lain, tanpa memberitahu dan sebagainya. Gimana perasaan kita, ya, tho?" kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat itu menambahkan pihaknya merasa dikhianati atas pembelotan kerja sama politik secara sepihak yang dilakukan Partai NasDem dan PKB dengan memasangkan Anies dengan Muhaimin.
"Membangun koalisi baru tanpa pembicaraan, tanpa komunikasi, tanpa informasi, kemudian dilakukan penetapan, penetapan koalisinya mereka, dan kemudian menetapkan (bakal) calon presiden tetap Anies, (bakal calon) wakil presidennya Pak Muhaimin. Ini yang pada akhirnya kami pun tahu, bahwa akhirnya Mas Anies ada di Jawa Timur berkunjung ke ibunya Pak Muhaimin," jelasnya.