REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Perang di Ukraina memicu persaingan kekuatan senjata yang terus berlanjut. Rusia menyatakan rudal balistik antarbenua, Sarmat resmi akan digunakan di medan perang. Sementara, AS segera mengirimkan senjata uranium, depleted uranium munition.
Kepala Badan Ruang Angkasa Rusia, Roscosmos menyatakan, Jumat (1/9/2023) yang dikutip kantor berita pemerintah, RIA menyatakan rudal balistik antarbenua Sarmat yang mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir sudah diputuskan untuk digunakan.
Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, rudal Sarmat segera dikerahkan untuk digunakan dalam pertempuran. Rudal ini telah diuji coba tahun lalu dan Putin menyatakan senjata tersebut akan membuat musuh-musuh Moskow berpikir ulang.
‘’Senjata baru yang kompleks ini punya karakteristik taktis dan teknis yang sangat tinggi, bisa mengatasi perangkat pertahanan antirudal. Ini benar-benar senjata unik yang akan memperkuat kemampuan tempur pasukan kami,’’ klaim Putin saat itu seperti dilansir laman Al-Arabiya.