Sabtu 02 Sep 2023 20:39 WIB

Jokowi akan Buka Munas Alim Ulama PBNU pada 18 September 2023

Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum tertinggi kedua setelah muktamar.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
 Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PBNU akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada 18-20 September 2023 di Pondok Pesantren Al-Hamid, Jalan Cilangkap Baru Nomor 1, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Acara ini akan dibuka pada 18 September dan dihadiri Presiden Joko Widodo.

"Insya Allah mulai pukul 09.00, insya Allah dibuka Presiden RI," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya di Jakarta, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga

Adapun Tema Munas adalah "Mendampingi Umat, Memenangkan Masa Depan". Tema tersebut merupakan penjabaran dari tema besar PBNU masa khidmah 2022-2027: "Merawat Jagat, Membangun Peradaban".

"Kami rancang satu set agenda diorientasikan kepada pendampingan umat masyarakat terkait hajat hidup mereka sehari-hari untuk kualitas hidup masyarakat. Kami punya banyak program tapi prioritas agenda menyambut pendampingan umat secara langsung," ucap Gus Yahya.

Dia mengatakan melakukan akselerasi hal-hal yang dibutuhkan untuk dapat lebih siap mengantisipasi dinamika masa depan, misalnya teknologi. "Membangun agenda-agenda menyangkut kesiapan dalam mengarungi masa depan dan juga model-model dinamika yang menjadi tantangan masa depan termasuk hal-hal dinamika internasional dalam hal ini teknologi unsur utama dan ekonomi," kata Gus Yahya.

Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni mengatakan, pembukaan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi kemudian diikuti pengurus wilayah, ulama NU dan pengasuh pondok pesantren. Total peserta mencapai 600 orang. Dia mengatakan Munas Alim Ulama dan Konbes NU merupakan forum tertinggi kedua setelah muktamar.

"Ada beberapa agenda yang akan dibahas. Misalnya membahas bagaimana meminta fatwa kepada AI, sekarang trennya yang sedang mengemuka kemungkinan orang akan minta pada AI. Ada tema ulama dan pemerintah, penyelenggaraan haji, pengelolaan dan konsep miqat, kajian keagaaman," kata Amin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement