Sabtu 02 Sep 2023 20:52 WIB

Relawan Ganjar Pranowo Joget di Depan Hotel Deklarasi Anies-Cak Imin

Aryo Seno enggan aksi relawan disebut sebagai tanda berbunyinya genderang perang.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Taruna Merah Putih berjoget di seberang lokasi deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sabtu (2/9/2023).
Foto: Republika/Alfian Choir
Relawan Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Taruna Merah Putih berjoget di seberang lokasi deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Sabtu (2/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah relawan yang tergabung dalam Taruna Merah Putih Kota Surabaya menampilkan pertunjukan musik dan joget di seberang Hotel Majapahit, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023). Tidak dijelaskan mengapa relawan capres Ganjar Pranowo tersebut bernyanyi di depan lokasi deklarasi pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) dilangsungkan. 

Pantauan Republika.co.id, aksi tersebut dilakukan sebelum momen deklarasi Anies-Cak Imin dilakukan. Mereka menyanyikan sebuah lagu dan berjoget dengan diiringi musik tamborin gitar hingga perkusi. Mereka juga tak segan menarik pejalan kaki yang melintas di area tersebut. 

Baca Juga

Pertunjukan tersebut sempat mencuri perhatian sejumlah kader yang menghadiri deklarasi dan menunggu momen puncaknya. Pasalnya, aksi tersebut dilakukan sekitar pukul 16.32 WIB. Sedangkan puncak deklarasi dilakukan Anies-Cak Imin sekitar pukul 17.18 WIB. 

"Ini Ganjar, Ganjar, Ganjar untuk Indonesia, Ini Ganjar, Ganjar Ganjar untuk Indonesia lebih sejahtera. Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo pilihan kita," teriak mereka berulang-ulang sambil berjoget. 

Ketua Taruna Merah Putih Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan untuk ajang edukasi kesetiaan dari Ganjar. "Kami sengaja memilih tempat ini (Jalan Tunjungan) sebagai sebuah tempat bagi kami kawan-kawan muda, elemen partai PDIP, untuk mendiskusikan tentang tips belajar kesetiaan dari Pak Ganjar Pranowo dan Bu Siti Atikoh," ungkapnya. 

Kendati demikian, Aryo enggan kalau aksi itu disebut sebagai tanda berbunyinya genderang perang. Pasalnya, aksi tersebut digelar di ruang terbuka dan dirasa tak mengganggu siapa pun.

“Kalau ini dianggap sebagai psywar kami juga bingung, kami tidak melakukan apa-apa yang serius, kami having fun saja, bersuka ria, mengumpulkan kawan muda dan belajar bersama. Ini juga ruang publik yang luas, jadi tidak ada yang kami rasa mengganggu ketentraman apapun,” kata Aryo. 

Pihaknya juga mengaku kegiatan serupa memang sering dilakukan oleh para relawan. Aryo menekankan, aksi di jalanan tersebut sekaligus peringatan perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit yang dulunya bernama Hotel Yamato.

"Kami ingin bersuka ria seperti biasanya, jadi sebulan sekali kami buat dan memang hari ini semangatnya luar biasa karena mendekati momen September, di mana ada peringatan perobekan bendera merah putih biru, untuk mengalahkan Belanda dari Surabaya," ucapnya.

Kebetulan acaranya di depan lokasi deklarasi...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement