Sabtu 02 Sep 2023 22:10 WIB

Lagu Ganjar Menggema di Sela Deklarasi Anies-Cak Imin, Relawan: Kami Having Fun Saja

Ia menegaskan aksi itu disebut tidak dimaksudkan sebagai psy war.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Relawan nyanyikan lagu Ganjar Pranowo di seberang hotel Majapahit tempat deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berlangsung, Sabtu (2/9/2023).
Foto: Republika/Alfian Choir
Relawan nyanyikan lagu Ganjar Pranowo di seberang hotel Majapahit tempat deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berlangsung, Sabtu (2/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah relawan yang tergabung dalam Taruna Merah Putih Surabaya menampilkan pertunjukan musik dan joget di seberang hotel Majapahit tempat deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dilangsungkan. 

Pantauan Republika, aksi tersebut dilakukan sebelum momen deklarasi Anies-Cak Imin dilakukan. Mereka menyanyikan sebuah lagu dan berjoget dengan diiringi musik tamborin gitar hingga perkusi. Mereka juga tak segan menarik pejalan kaki yang melintas di area tersebut. 

Pertunjukan tersebut sempat mencuri perhatian sejumlah kader yang menghadiri deklarasi dan menunggu momen puncaknya. Pasalnya aksi tersebut dilakukan sekitar pukul 16.32 WIB. Sedangkan puncak deklarasi dilakukan Anies-Cak Imin sekitar pukul 17.18 WIB. 

"Ini Ganjar, Ganjar, Ganjar untuk Indonesia, Ini Ganjar, Ganjar Ganjar untuk Indonesia lebih sejahtera. Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo pilihan kita," teriak mereka berulang-ulang sambil berjoget. 

Ketua Taruna Merah Putih Surabaya, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan aksi tersebut sengaja dilakukan untuk ajang edukasi kesetiaan dari Ganjar. "Kami sengaja memilih tempat ini [Jalan Tunjungan] sebagai sebuah tempat bagi kami kawan-kawan muda, elemen partai PDIP, untuk mendiskusikan tentang tips belajar kesetiaan dari Pak Ganjar Pranowo dan Bu Siti Atikoh," ungkapnya. 

Kendati demikian, ia enggan kalau aksi itu disebut sebagai tanda berbunyinya genderang perang. Pasalnya aksi tersebut digelar di ruang terbuka dan dirasa tak mengganggu siapa pun. 

"Kalau ini dianggap sebagai psy war kami juga bingung. Kami tidak melakukan apa-apa yang serius, kami having fun saja, bersuka ria, mengumpulkan kawan muda dan belajar bersama. Ini juga ruang publik yang luas, jadi tidak ada yang kami rasa mengganggu ketentraman apa pun," katanya. 

Pihaknya juga mengaku kegiatan serupa memang sering dilakukan oleh para relawan. Ia juga mengatakan aksi tersebut sekaligus peringatan perobekan bendera Belanda. 

"Kami ingin bersuka ria seperti biasanya, jadi sebulan sekali kami buat dan memang hari ini semangatnya luar biasa karena mendekati momen September, di mana ada peringatan perobekan bendera merah putih biru, untuk mengalahkan Belanda dari Surabaya," ucapnya.

"Hari ini kami PDIP dan Taruna Merah Putih Surabaya kebetulan bikin acara, jadi Surabaya ini memang dikenal sebagai Kota Pahlawan dan Jalan Tunjungan punya banyak sejarah tentang pembentukkan Bangsa Indonesia," katanya mengakhiri. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement