Sabtu 02 Sep 2023 21:40 WIB

X akan Gunakan Data Publik untuk Latih Model AI

Elon Musk mengonfirmasi hanya informasi publik yang akan dikumpulkan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Media sosial X yang dulu bernama Twitter.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Media sosial X yang dulu bernama Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- X atau sebelumnya dikenal Twitter sedang berada dalam masalah pekan ini. Bloomberg menemukan situs media sosial tersebut akan mulai mengumpulkan detail biometrik bersama dengan data pekerjaan dan pendidikan dari pengguna.

Kini, kebijakan privasi yang baru dirilis menunjukkan X akan menggunakan data ini bersama dengan informasi pribadi lainnya yang dikumpulkan untuk melatih model kecerdasan buatan (AI), seperti yang pertama kali ditemukan oleh Alex Ivanovs di Stackdiary.

Baca Juga

Kebijakan privasi dengan jelas menunjukkan perusahaan berencana menggunakan informasi yang dikumpulkannya, bersama dengan data apa pun yang tersedia untuk umum. Ini dilakukan guna membantu melatih algoritma pembelajaran mesin.

“Kami dapat menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia secara publik untuk membantu melatih model pembelajaran mesin atau AI kami," kata perusahaan, dilansir Engadget, Sabtu (2/9/2023).

Musk telah mengonfirmasi perubahan tersebut. Namun, dia mencatat hanya informasi publik yang akan dikumpulkan. Bukan pesan langsung (DM) atau informasi pribadi lainnya.

X tidak lagi memiliki badan pers sehingga tidak ada cara untuk mendapatkan informasi lebih konkrit mengenai data dan informasi apa yang akan diambil. Sebenarnya X tidak memiliki ambisi AI publik, tetapi pemiliknya, Elon Musk, memilikinya.

Dia belum lama ini meluncurkan sebuah perusahaan bernama xAI yang bertujuan memahami sifat sebenarnya dari alam semesta. Jadi, mungkin data biometrik Anda dan informasi terkait akan digunakan untuk mencapai tujuan Musk.

Teks di halaman beranda xAI menyatakan "Akan bekerja sama dengan X untuk membuat kemajuan menuju misi kami."

Ada opsi lain mengenai arah tujuan data ini. Musk baru mengumumkan ambisinya untuk bersaing dengan Linkedin.

Dia menyatakan bahwa situs lowongan kerja tersebut mengerikan dan versi X akan menjadi keren.  Jadi, itu akan menjelaskan kumpulan riwayat pekerjaan dan pendidikan dari basis penggunanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement