Sabtu 02 Sep 2023 22:53 WIB

Kawasan Petak 29-2 Gunung Sumbing Masih Terbakar

Pemadaman api di Gunung Sumbing dilakukan secara manual.

Ilustrasi. Kebakaran hutan gunung Sumbing terus meluas di foto dari Desa Adipura, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.
Foto: Anis Efizudin/Antara
Ilustrasi. Kebakaran hutan gunung Sumbing terus meluas di foto dari Desa Adipura, Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Kawasan hutan petak 29-2 Gunung Sumbing di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah hingga Sabtu sore masih terbakar. Para relawan dari unsur TNI, Polri, BPBD, Perhutani, dan masyarakat berupaya memadamkan api.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Bambang Triyono menyampaikan masih terdapat titik api di petak 29-2. Sedangkan api di petak 29-1 sudah padam.

Baca Juga

"Untuk wilayah Banyumudal sudah padam, namun di wilayah Lamuk masih ada titik api. Oleh karena itu kami bergeser ke arah barat di Lamuk," katanya, Sabtu (2/9/2023).

Ia mengatakan, mengingat jarak tempuh atau jangkauan kebakaran dengan ketinggian 2.500 sampai dengan 2.900 meter di atas permukaan laut sehingga selang pemadam kebakaran tidak memungkinkan.

"Kami melakukan pemadaman secara manual dengan sistem gepyok dan perlengkapan lain yang kami siapkan," katanya.

Selain itu, para relawan membuat ring atau sekat untuk pembatasan agar api tidak menyebar. "Dengan penyekatan diharapkan api tidak merambat ke yang lain," katanya.

Ia menyebutkan lokasi yang terbakar di petak 29-1 sekitar 221,5 hektare. Kemudian, di petak 29-2 luas baku ada 18,7 hektare.

Tanaman yang terbakar di petak tersebut berupa rumput dan alang-alang. Lokasi kebakaran jauh dari rumah warga sehingga aman.

Ia berharap, masyarakat maupun pendaki tidak bermain api di kawasan hutan karena pada musim kemarau panjang ini rumput maupun pepohonan sudah banyak yang mengering sehingga rawan terjadi kebakaran. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement