Ahad 03 Sep 2023 07:10 WIB

Ribuan Anggota NII KW9 dan 7 Diduga Masih Ada di Ponpes Al-Zaytun

Baru 31 anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun sudah berikrar kembali ke NKRI.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus raharjo
Sejumlah mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengikuti acara cabut baiat massal mantan anggota NII di Asrama Haji Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023). Sebanyak 121 orang mantan pengikut NII melakukan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara.
Sejumlah mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII) mengikuti acara cabut baiat massal mantan anggota NII di Asrama Haji Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (16/8/2023). Sebanyak 121 orang mantan pengikut NII melakukan sumpah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ribuan anggota Negara Islam Indonesia (NII) Komendemen Wilayah (KW) 9 dan 7 diduga masih ada di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Barat, Iip Hidajat, mereka masih belum mencabut baiat dan belum berikrar pada NKRI.

Menurut dia, informasi masih adanya ribuan NII KW9 dan 7 ini berdasarkan pengakuan dari anggota yang sudah dibaiat di Gedung Sate beberapa waktu kemarin.

Baca Juga

"Pengakuan dari teman-teman yang sudah kembali ada 5.000 sampai 6.000. Tinggal masalahnya keberanian mereka lapor kembali dan kita juga harus hati hati itu betul apa tidak harus dikonfirmasi ditabayunkan," ujar Iip, Sabtu (2/8/2023).

Iip mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar sendiri kini masih melakukan pendataan mengenai anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun. Keterangan dari mantan anggota ini dirasakannya masih perlu dikonfirmasi kembali kebenarannya. "Kalau sudah dikonfirmasi dan tabayun, baru bisa kita tindak lanjuti," katanya.

Pemprov Jabar, kata dia, memiliki beberapa penanganan untuk anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun kembali pada NKRI. Penanganan juga dilakukan dengan pemerintah pusat dalam hal ini BNPT dan BIN.

"Kita kan punya RAD (rencana aksi daerah). Jadi ini bagaimana kita menanggulangi terorisme berbasis kekerasan. Itu adalah langkahnya, ini kolaborasi semua dinas harus terlibat disamping aparat keamanan," ujarnya.

Menurut Iip, 31 anggota NII KW9 dan 7 di Ponpes Al-Zaytun sudah berikrar kembali ke NKRI. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil langsung mencabut baiat tersebut dan membantu para bekas anggota organisasi terlarang ini untuk kembali ke NKRI.

Selanjutnya, Iip mengimbau agar masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memberikan sumbangan atau infak. Sebab NII menghimpun dana melalui sumbangan dari yayasan yang dibuatnya.

"Masyarakat hati-hati ketika ada yang meminta sumbangan karena berdasarkan laporan mereka itu harus setor dua kilo emas. Jadi ketika ada yang minta sumbangan  yang tidak jelas, lebih baik hati-hati, karena bisa jadi itu nyumbangnya ke pada NII," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement