Ahad 03 Sep 2023 10:27 WIB

Deretan Aksi BUMN Dukung Pengembangan Infrastruktur Hijau

MIND ID menjalin kerja sama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong para perusahaan pelat merah untuk mewujudkan sinergitas dengan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dan Indo-Pacific, yang dapat memperkuat infrastruktur hijau dan mendukung ketahanan rantai pasok di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tema ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific sebagai flagship event KTT ke-43 ASEAN yang akan berlangsung di Jakarta pada 5-6 September 2023.

"Infrastruktur hijau merupakan isu penting yang tengah menjadi perbincangan dunia di tengah meningkatnya emisi global," ujar Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/9/2023).

Sebagai jalur transisi energi global guna mencapai Net Zero Emission pada 2060, ucap Tiko, PLN melalui anak perusahaannya PLN Nusantara Renewables berkolaborasi dengan Masdar untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (FPV) di Cirata. Tiko menyebut FPV ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di Asia Tenggara yang mampu menghasilkan 145 MWac atau setara dengan 192 MWp dan mampu mereduksi emisi CO2 sebanyak 214 ribu ton per tahun.

Tiko mengatakan MIND ID sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan juga terlibat dalam penguatan infrastruktur hijau. MIND ID menjalin kerja sama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan perusahaan China bernama Mitra CBL dan perusahaan Korea bernama LG Chem di daerah Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan EV di Indonesia, Asia Tenggara, dan Pasifik.