REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Media sosial X milik Elon Musk kembali menjadi sorotan dan menuai kontroversi pada pekan ini. Alasannya, media sosial yang dulu bernama Twitter itu akan mulai mengumpulkan rincian biometrik hingga data pekerjaan dan edukasi dari para pengguna. Beragam data tersebut akan digunakan oleh X untuk melatih model kecerdasan buatan atau AI mereka.
Fakta bahwa X akan mengolah data milik pengguna dilaporkan pertama kali oleh Bloomberg. Laporan tersebut lalu didukung oleh kebijakan privasi baru yang belum lama ini dirilis oleh X.
Kebijakan baru yang dirilis oleh X dengan jelas mengindikasikan bahwa mereka akan mengelola beragam data dan informasi dari pengguna yang mereka kumpulkan untuk melatih algoritma machine learning. Selain memanfaatkan data dan informasi pengguna, X juga akan menggunakan data publik untuk melatih model AI tersebut.
"Kami mungkin menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia secara publik untuk membantu melatih machine learning atau model kecerdasan buatan kami untuk tujuan-tujuan yang digarisbawahi dalam kebijakan ini," ungkap X dalam kebijakan privasi terbaru mereka, seperti dilansir Engadget pada Ahad (3/9).