REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Guna membantu penanganan kebakarah hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Sumbing, di wilayah Kabupaten Wonosobo, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah berkoordinasi dengan BNPB.
Guna membantu mempercepat proses penanganan kebakaran ini, gubernur telah meminta bantuan BNPB untuk mengerahkan helikopter water bombing (pengebom air) guna memadamkan titik api yang sulit dijangkau pemadaman secara manual.
“Sekarang masih ditangani dan kita sudah berkoordinasi dengan kapolda dan BNPB untuk minta dukungan helikopter (water bombing),” ungkapnya, di sela menghadiri acara deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Pancasila, Simpang Lima Semarang, Ahad (3/9/2023).
Dari koordinasi itu, BNPB berencana mengirimkan helikopter water bombing yang saat ini masih menangani karhutla di Aceh pada Senin (4/9) besok. Beberapa titik di Indonesia memang sedang kebakaran hutan dan lahan.
“Sehingga helikopter itu rencananya baru dikirim 4 September besok, untuk membantu menangani di Gunung Sumbing,” jelasnya.
Gubernur juga menyampaikan, tim BNPB sudah turun dan meninjau lokasi yang terdampak oleh kebakaran ini. Selanjutnya tinggal mempercepat proses-proses pemadaman di lokasi.
Sebelumnya, kebakaran melanda lereng Sumbing sejak Jumat (1/9) petang. Kondisi di lokasi yang memang kering membuat kawasan yang terbakar terus meluas dan telah mencapai ratusan hektare.
Upaya penanganan kebakaran juga sudah dilakukan. Sedikitnya sebanyak 1.056 personel gabungan juga sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu melokalisir dan mengendalikan api agar tiak semakin meluas.
Sejumlah pendaki yang sebelumnya masih beraktivitas di puncak Gunung Sumbing juga sudah berhasil dievakuasi. “Dipastikan, sejumlah pendaki yang ada di sana sudah dievakuasi,” jelasnya.
BPBD Wonosobo telah merilis kebakaran hutan di Gunung Sumbing terjadi di kawasan petak 29-1 dan meluas ke petak 29-2. Dari dua lokasi petak ini luaan lahan yang terbakar total mencapai lebih dari 240 hektare.