Ahad 03 Sep 2023 20:46 WIB

BPBD: Ada 1.184 Titik Panas di Kalimantan Barat per 2 September

Deteksi titik panas yang ada tersebut menggunakan sensor VIIRS dan MODIS.

Red: Agus raharjo
Api membakar lahan di Jalan Tjilik Riwut Km 9, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (31/8/2023). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, dari Jaunuari hingga Agustus 2023 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut sebanyak 202 kali dengan luas total hutan dan lahan yang terbakar mencapai 153,05 hektare.
Foto: Antara//Auliya Rahman
Api membakar lahan di Jalan Tjilik Riwut Km 9, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (31/8/2023). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, dari Jaunuari hingga Agustus 2023 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut sebanyak 202 kali dengan luas total hutan dan lahan yang terbakar mencapai 153,05 hektare.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat data terbaru sebaran titik panas di provinsi itu pada 2 September 2023 mencapai 1.184 titik.

"Deteksi titik panas yang ada tersebut menggunakan sensor VIIRS dan MODIS. Observasi sensor dilakukan pada siang dan malam hari," ujar Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Daniel di Pontianak, Ahad (3/9/2023).

Baca Juga

Pada 22 Agustus 2023 karena terjadi hujan, titik panas di Kalbar sempat turun hanya tinggal 180 titik. Namun saat ini kembali naik capai 1.184 titik.

"Titik panas tertinggi per 2 September 2023 di Kabupaten Ketapang sebanyak 286 titik. Terendah di Kota Pontianak, yang saat ini tidak ada titik panas," ujarnya.