REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kampanye di lembaga pendidikan memang masih menuai pro dan kontra. Walau perlu pembatasan dan pengawasan, Komite Independen Sadar Pemilu (KISP) merasa, kebijakan tersebut memiliki beberapa sisi baik.
Koordinator KISP, Moch Edward Trias Pahlevi menilai, kampanye politik di lembaga pendidikan dapat membantu mendorong kontestasi yang lebih substansial. Khususnya, di lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi.
Apalagi, selama ini kampanye kandidat tidak jauh dari memperbanyak publikasi citra diri, panggung-panggung hiburan maupun orasi politik. Itupun, sebagian besar bisa dibilang hanya diisi jargon-jargon kosong.
"Dengan adanya keterlibatan mahasiswa di perguruan tinggi dapat menjadi oase dalam penyediaan wadah pemilih muda untuk berekspresi dan beradu argumen, serta bebas nilai," kata Edward kepada Republika, Ahad (3/9/2023).