Ahad 03 Sep 2023 23:04 WIB

Evaluasi PPIU dan Pengawasan Umroh Diintensifkan

Transformasi layanan unmroh secara digital dilakukan Arab Saudi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
umroh dan haji. Ilustrasi
Foto: Amr Nabil/AP
umroh dan haji. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kerajaan Arab Saudi telah membuka kembali negaranya untuk umrah, pasca pelaksanaan haji tahun 1444H/2023M. Menyusul hal itu, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) pun mulai melakukan pengawasan kembali terhadap keberangkatan dan kepulangan jamaah umrah.

Direktur Jenderal PHU Hilman Latief menyebut, selain karena jumlah Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang semakin bertambah, Pemerintah Arab Saudi juga tengah melakukan transformasi teknologi besar-besaran. Termasuk di dalamnya terkait aspek pelaksanaan umrah.

Baca Juga

Saudi, kata dia, kini telah menyediakan layanan-layanan digital bagi siapapun yang ingin melakukan ibadah umrah. Salah satu yang dimaksud adalah hadirnya platform Nusuk.

“Ini adalah platform umrah, dan bahkan haji, yang disediakan oleh Saudi langsung. Saat ini sudah menyediakan layanan dalam bahasa Indonesia juga. Orang sudah bisa umrah seperti menggunakan Traveloka,” ujar Hilman dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (3/9/2023).