REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, menyebutkan Indonesia mempunyai ketahanan di sektor perdagangan meski Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan PDB ASEAN melemah menjadi 4,2 pada tahun 2023.
“Kita punya ketahanan, kita punya kebijakan dan kita punya instrumen itu dengan ketahanan perdagangan kita yang kondusif,” kata Wamendag Jerry usai menjadi pembicara pada ASEAN Investment Forum Day 2 di Jakarta, Ahad (3/9/2023).
Perekonomian Indonesia, disebutnya relatif tinggi dan stabil dibandingkan negara-negara lain dengan pertumbuhan ekonomi berkisar 4-5 persen dan inflasi di bawah 4 persen. Bahkan nilai ekspor perdagangan pada Juli mencapai dengan 20,88 miliar dolar AS.
Melalui ketahanan perdagangan yang telah terbukti cukup tangguh dan tetap tumbuh meski di masa pandemi COVID-19, Jerry yakin Indonesia melalui Keketuaan ASEAN mampu menggunakan kinerja baik perekonomian tersebut untuk melihatkan kepada negara lain bahwa kinerja ASEAN bersifat konkrit.
“Ini contoh bagaimana kita bisa ke depan proyeksinya. Saya yakin kita akan semakin maju, semakin meningkat, berkembang dan sejalan dengan itu ekonominya akan meningkat,” ucapnya.
Untuk ASEAN sendiri, Jerry menilai bahwa perekonomian ASEAN dapat dipercaya sebagaimana terlihat dari ketertarikan negara-negara seperti Australia, New Zealand, Jepang, Korea dan China yang sangat tertarik untuk menjadi bagian komunitas besar ASEAN diberbagai bidang termasuk hubungan dagang dan investasi.
“Belum lagi kita punya negara di luar itu seperti Amerika Serikat, Inggris yang mungkin memang secara semangat itu juga memiliki objektif yang sama untuk memastikan hubungan bilateral sesama ASEAN dan juga regional dengan ASEAN akan semakin lebih maksimal,” sebutnya.
Adapun Director of OECD Development Centre Ragnheiður Elín Árnadóttir dalam ASEAN Business and Investment Summit mengatakan pertumbuhan PDB di ASEAN akan melemah mencapai 4,2 persen pada tahun 2023 ini.
Salah satu penyebabnya adalah penurunan permintaan eksternal yang terus berlanjut dan ekspor mengalami kontraksi di tengah perlambatan yang berkepanjangan di negara-negara maju.
“Pertumbuhan PDB di ASEAN akan menghadapi hambatan pada tahun 2023. Kami memperkirakan pertumbuhan tersebut akan melemah mencapai 4,2 persen tahun ini. Namun diperkirakan akan membaik menjadi 4,7 persen pada tahun 2024,” tutur dia.