Senin 04 Sep 2023 07:30 WIB

'Kemiripan' yang Dimiliki Orang-Orang Berumur Panjang di Dunia

Ada cuku banyak penduduk di zona ini yang berumur panjang hingga 100 tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Lansia panjang umur (ilustrasi). Ada beberapa kemiripan dari orang-orang yang berumur panjang di dunia.
Foto: www.maxpixel.com
Lansia panjang umur (ilustrasi). Ada beberapa kemiripan dari orang-orang yang berumur panjang di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, ada lima zona di dunia yang memiliki penduduk dengan usia harapan hidup terpanjang. Uniknya, orang-orang berumur panjang di kelima zona ini memiliki empat kemiripan dalam menjalani keseharian.

Kelima zona yang dikenal sebagai zona biru ini mencakup Okinawa di Jepang, Loma Linda di California, Ikaria di Yunani, Sardinia di Italia, dan Nicoya di Costa Rica. Ada cukup banyak penduduk di kelima zona ini yang bisa mencapai usia 100 tahun. Usia tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan usia harapan hidup rata-rata di dunia, yaitu sekitar 72 tahun.

Baca Juga

Meski kelima zona ini terpisah jauh dan memiliki budaya yang berbeda, orang-orang berumur panjang di kelima zona tersebut ternyata memiliki lima dasar gaya hidup yang mirip. Berikut ini adalah empat kemiripan gaya hidup di antara orang-orang berumur panjang tersebut menurut penulis Dan Buettner, seperti dilansir The Sun pada Ahad (3/9/2023):

1. Konsumsi lebih banyak karbo dan lebih sedikit daging

Orang-orang di kelima zona biru mengonsumsi daging dalam jumlah yang sangat kecil. Pola makan mereka lebih didominasi dengan karbohidrat, sayur-sayuran, serta kacang-kacangan. Jenis sayur yang cukup sering dikonsumsi adalah sayuran silangan seperti brokoli dan kubis.

Menurut Buettner, pola makan yang dijalani oleh orang-orang di kelima zona biru mirip seperti diet Mediterania. Diet Mediterania dikenal sebagai salah satu pengaturan pola makan atau diet paling sehat di dunia yang didominasi dengan makanan bergizi dan minim asupan gula serta makanan olahan.

Menurut National Health Service, diet Mediterania dapat menunjang kesehatan jantung dengan cara membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Selain itu, penerapan diet Mediterania juga kerap dikaitkan dengan penurunan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

2. Bergerak 20 menit per hari

Meski memiliki banyak manfaat, sebagian orang sering kali merasa tak punya waktu untuk berolahraga. Padahal, olahraga bisa memberikan manfaat kesehatan meski hanya dilakukan sebentar. Menurut National Health Service, orang dewasa dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang sedang selama 150 menit per pekan atau sekitar 20 menit per hari.

Di area zona biru misalnya, orang-orang tidak berfokus pada olahraga yang berat dan berdurasi lama. Mereka lebih sering melakukan aktivitas fisik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berkebun.

Studi pada 2023 menemukan, aktivitas sehari-hari memang bisa memberikan manfaat bagi kesehatan. Sebagai contoh, naik-turun tangga yang dilakukan setiap hari dapat membantu menekan risiko sekitar sembilan jenis tumor.

3. Punya tujuan hidup

Tujuan hidup dapat membuat orang termotivasi untuk hidup lebih lama. Alasan untuk hidup ini dikenal sebagai ikigai di Jepang dan plan de vida di Costa Rica. Menurut Buettner, tujuan hidup membuat orang-orang merasa bahwa mereka memiliki alasan untuk bangun dan melakukan beragam hal setiap hari.

Menurut studi, memiliki alasan untuk hidup juga berkaitan dengan kejadian strok yang lebih rendah. Selain itu, kejadian serangan jantung juga lebih jarang ditemukan pada orang yang memiliki alasan atau tujuan hidup.

4. Menerima bantuan

Beban hidup tak selamanya harus dipikul seorang diri. Ada kalanya, orang-orang perlu meluapkan keluh kesah dan tak enggan untuk menerima bantuan dari orang lain. Hal ini pula yang sering kali diterapkan oleh orang-orang di area zona biru Jepang.

"Mereka mendukung satu sama lain, saling berbagi kesenangan dan kesedihan dalam hidup," ujar Buettner.

Hal serupa juga ditemukan di Loma Linda, California. Di zona biru ini, orang-orang terbiasa membuat masakan untuk orang lain dan saling berbagi cerita sambil menikmati masakan rumahan dibandingkan masakan buatan restoran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement