Senin 04 Sep 2023 07:42 WIB

Ganjaran Bagi Imam Sholat, Dihapus Dosanya dan Dilipatgandakan Pahalanya

Sejatinya imam itu bertanggung jawab penuh atas jamaah yang dipimpinnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Seorang Imam memimpin sekelompok pria selama Sholat Zuhur di Islamic Center of New Mexico di Albuquerque, New Mexico, Ahad, 7 Agustus 2022, setelah pria Muslim keempat dibunuh di kota itu.
Foto: Adolphe Pierre-Louis/Albuquerque Journal via
Seorang Imam memimpin sekelompok pria selama Sholat Zuhur di Islamic Center of New Mexico di Albuquerque, New Mexico, Ahad, 7 Agustus 2022, setelah pria Muslim keempat dibunuh di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang imam akan memperoleh pahala yang besar bila dapat memimpin jamaahnya melaksanakan ibadah sholat. Di antara keutamaan menjadi seorang imam adalah akan dihapuskan dosa-dosanya.

Ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits nabi Muhammad SAW yang juga dapat ditemukan pada kitab at Targib wat Tarhib:

Baca Juga

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   : مَنْ أَمَّ أَصْحَابَهُ خَمْسَ صَلَوَاتٍ إِيْمَانًاوَاحْتِسَابًاغُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

Rasulullah SAW bersabda: barangsiapa mengimami sahabat-sahabatnya pada sholat lima waktu karena iman dan karena mengharapkan ganjaran Allah, maka diampuni bagi orang yang mengimami itu segala dosa-dosanya yang telah lalu.

Karena itu janganlah takut untuk mengimami sholat. Akan tetapi, selain keberanian, perlu juga bekal untuk menjadi seorang imam. Yakni ilmu serta rasa takut kepada Allah.

Imam harus mengetahui syarat sah dan rukun sholat berjamaah, hal-hal yang membatalkan sholat, tindakan-tindakan yang harus dilakukan ketika dirinya batal sholat. Imam juga harus fasih bacaannya terlebih dalam membaca surat Alfatihah. Serta yang penting juga adalah ketakutan terhadap Allah.

Sebab sejatinya imam itu bertanggung jawab penuh atas jamaah yang dipimpinnya itu. Jika imam itu bagus dalam memimpin sholat dalam arti imam itu khusuk, berilmu, punya ketakutan pada Allah, bacaannya fasih, maka sholat berjamaah itu pun akan sah dan diterima Allah.

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda:

قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أَمَّ قَوْمًافَلْيَتَّقِ اللَّهَ وَالْيَعْلَمْ اَنَّهُ ضَامِنٌ مَسْئُوْلٌ لِمَاضَمِنَ وَاِنْ أَحْسَنَ كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِمِثْلُ أَجْرِمَنْ صَلَّى خَلْفَهُ مِنْ غَيْرِأَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًاوَمَاكَانَ مِنْ نَقْصٍ فَهُوَعَلَيْهِ.

Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa mengimami suatu kaum, maka hendaklah takut kepada Allah dan hendaklah mengetahui sesungguhnya mengimami itu tanggung jawab dan bakal ditanya tentang tanggungannya. Dan jika baik imam, maka baginya pahala seperti ganjarannya para makmum yang sholat di belakang imam tanpa mengurangi ganjarannya imam, dan jika kurang sempurna mengimami maka itu menjadi tanggungannya imam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement