REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan, negaranya ingin meningkatkan produksi drone pada awal musim gugur ini. Hal ini disampaikan saat Ukraina meningkatkan serangan drone ke wilayah Rusia.
Beberapa pekan terakhir serangan drone Ukraina di wilayah Rusia meningkat tajam. Puluhan drone menyerang Rusia sekaligus dalam beberapa hari, serangan mencapai Kota Pskov di sebelah barat, sekitar 600 km dari Ukraina.
Kiev menggunakan drone udara untuk menyerang pangkalan udara terbang dan drone air untuk menyerang kapal dan jembatan ke Krimea.
“Saya pikir pada musim gugur ini akan terjadi ledakan produksi berbagai drone Ukraina: terbang, mengambang, merangkak, dan lain-lain, dan volumenya akan terus bertambah,” kata Reznikov kepada kantor berita pemerintah Ukrinform, Ahad (3/9/2023).
Ia mengatakan, salah satu faktor bertambahnya produksi drone karena pemerintah mengurangi berbagai peraturan dan undang-undang.
"Jadi, kami menulis ulang peraturan dan menyederhanakan prosesnya. Dan saya yakin kami juga berhasil dalam hal itu dan memberi kami peluang untuk mendorong produksi, terutama bagi produsen drone yang memulai produksinya dari garasi," katanya.
Ukraina sangat bergantung pada pasokan senjata modern Barat, namun Kiev untuk tidak menggunakannya di wilayah Rusia. Serangan di dalam wilayah Rusia hanya dapat menggunakan senjata produksi dalam negeri terutama drone.
Pada Jumat (1/9/2923) Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Rusia telah menghancurkan total 281 drone Ukraina selama sepekan terakhir, termasuk 29 di wilayah barat Rusia. Angka ini menunjukkan skala perang drone yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Ukraina menyerang beberapa pangkalan udara yang terletak jauh di dalam wilayah Rusia, di pusat kota Moskow dan pangkalan militer di wilayah pendudukan Krimea dan di wilayah dekat perbatasan Ukraina.
Para pejabat Ukraina biasanya tidak memberikan komentar mengenai serangan di dalam wilayah Rusia. Namun, mengatakan kerusakan infrastruktur Rusia sangat penting bagi perjuangan mereka melawan invasi.