Selasa 05 Sep 2023 05:15 WIB

Tembok Berlin Menjulang di Perbatasan AS-Meksiko

Tembok perbatasan AS bersifat pribadi dan politis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Ketika pemerintah Amerika Serikat (AS) membangun tembok perbatasan terbaru, Meksiko merespons dengan meletakkan sisa-sisa Tembok Berlin
Foto: AP
Ketika pemerintah Amerika Serikat (AS) membangun tembok perbatasan terbaru, Meksiko merespons dengan meletakkan sisa-sisa Tembok Berlin

REPUBLIKA.CO.ID, TIJUANA -- Ketika Pemerintah Amerika Serikat (AS) membangun tembok perbatasan terbaru, Meksiko merespons dengan meletakkan sisa-sisa Tembok Berlin beberapa langkah dari penghalang baru buatan AS.

Lempengan beton abu-abu berbopeng seberat tiga ton itu terletak di antara arena adu banteng, mercusuar, dan tembok perbatasan, yang membentang hingga Samudra Pasifik.

“Semoga ini menjadi pelajaran untuk membangun masyarakat yang merobohkan tembok dan membangun jembatan,” ujar tulisan  dibuat oleh Walikota Tijuana Montserrat Caballero dan diberi judul “Dunia Tanpa Tembok"  di bawah dari saksi peninggalan Perang Dingin yang menjulang tinggi.

Bagi Caballero, seperti kebanyakan dari dua juta penduduk Tijuana, tembok AS bersifat pribadi dan politis, bagian dari tatanan kota dan fakta kehidupan. Dia menganggap dirinya seorang migran, setelah pindah dari kota Oaxaca di Meksiko selatan ketika berusia dua tahun bersama ibunya, yang melarikan diri dari lingkaran setan kemiskinan, kekerasan fisik, dan buta huruf.

Instalasi tersebut dibuka pada 13 Agustus dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Caballero dan mantan menteri luar negeri Meksiko yang kini menjadi calon presiden terkemuka Marcelo Ebrard. Pecahan Tembok Berlin tersebar di seluruh dunia setelah runtuh pada 1989. Para kolektor menaruhnya di hotel, sekolah, stasiun transit, dan taman. Marcos Cline yang membuat iklan dan produksi digital lainnya di Los Angeles membutuhkan rumah untuk artefaknya dan menemukan sekutu di Tijuana.

“Kenapa di Tijuana? Berapa banyak keluarga yang menumpahkan darah, tenaga dan nyawa mereka untuk melewati tembok tersebut? Konflik sosial dan politik berbeda dengan Tembok Berlin, namun pada akhirnya ini adalah tembok. Dan tembok selalu menjadi sphinx yang memecah belah dan menumpahkan darah bangsa-bangsa," kata Caballero.

Klein mengatakan, dia ditolak di Gedung Putih ketika mencoba mengirimkan peninggalan Tembok Berlin kepada Donald Trump dan kemudian mengangkutnya ke seluruh negeri untuk mencari rumah yang cocok. Dia mengatakan, karya tersebut telah menemukan kehidupan kedua di taman Tijuana samping lukisan warna-warni di dinding perbatasan yang mengekspresikan pandangan tentang politik dan imigrasi.

Pemasangan Tembok Berlin mendapat sambutan hangat dari pengunjung. Sandra Flores yang berlibur dari kota pelabuhan Mazatlan di Meksiko, menarik persamaan antara lempengan Berlin dan tembok yang dibangun AS.

“Di sini tidak separah sebelumnya berada di Jerman tetapi itu adalah tembok yang memisahkan bangsa, kehidupan, kehidupan sosial dan ekonomi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Amerika Serikat,” kata perempuan berusia 55 tahun itu.

Sedangkan Lydia Vanasse yang bekerja di sektor keuangan di San Diego dan tinggal di Tijuana mengatakan,peninggalan tersebut membawanya kembali ke usia 20-an ketika kekaisaran Soviet jatuh dan orang Jerman tiba-tiba diizinkan bergerak dengan bebas. “San Diego dan Tijuana adalah kota bersaudara. Tembok memisahkan kami, tetapi kami bersatu dalam banyak hal. Akan lebih baik jika tidak ada tembok," ujarnya.

Presiden AS Joe Biden menghentikan pembangunan tembok, tapi....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement