REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika mendengar sebutan 'anak racing' tentunya identik dengan balapan dan jalanan keras. Padahal, dalam level perlombaan balap drag race menuntut banyak keahlian seorang joki alias pengendara.
Balap drag, yang akrab dikenal sebagai drag race adalah bentuk balap kendaraan yang dilakukan dalam garis lurus di lintasan yang relatif pendek.
Tujuan utama dari balap drag adalah untuk mencapai kecepatan tertinggi dalam jarak yang begitu singkat. Ajang ini membandingkan kemampuan akselerasi dan kecepatan maksimum kendaraan dari posisi diam hingga mencapai garis finis.
Proses balap drag biasanya dilakukan di trek lurus, yang disebut drag strip. Drag strip biasanya memiliki permukaan yang sangat rata dan lengkungannya dibuat sedemikian rupa untuk meminimalkan hambatan dan memungkinkan kendaraan mencapai kecepatan tertinggi dengan aman.
Selain performa dan akselerasi mesin ajang drag race juga menuntut keahlian seorang joki alias pengendara.
Untuk skala dalam negeri, Indonesia memiliki joki kenamaan seperti Ryan Mee. Diketahui bahwa masalah jam terbang joki balap Ryan Mee bukan anak baru di dunia 'dragster' Tanah Air.
Usianya yang masih tergolong muda, 27 tahun, tidak menutup Ryan merengkuh berbagai prestasi mentereng. Dirinya pernah jadi yang terbaik di kelas motor matic Mio 54 full standar, kelas 58 full standar dan kelas 58 klep bebas.
Ryan mengawali kariernya menjadi joki drag race pada saat duduk di bangku SMP tepatnya pada tahun 2011. Dari umur 12 tahun, joki balap Ryan Mee sudah jadi dragster alias saat awal-awal remaja telah ada di dunia drag race.
Banyak sekali prestasi yang dimiliki Ryan Mee. Dia pernah jadi yang terbaik di kelas Mio 54 full standar, kelas 58 full standar, sampai kelas 58 klep bebas.
Sekarang diketahui kalau Ryan Mee lebih sering mengaspal di motor dengan menggunakan Ninja 2-tak, mulai kelas standar sampai kelas Free For All alias FFA bersama tim Tekno Tuner.
Merangkak naik hingga kelas Asia Tenggara terukir nama Arm Rayong, joki balap cepat asal Negeri Gajah Putih, Thailand.
Thailand memang menjadi kiblat bagi drag bike. Apabila dunia MotoGP mengenal Valentino Rossi dan Marc Marquez sebagai seorang rider jempolan.
Pada lintasan drag race, nama Arm Rayong begitu populer bahkan dirinya telah banyak menelurkan bakat-bakat joki muda yang memiliki prospek mengilap.
Namun, bagi muda-mudi Indonesia, gaya Arm Rayong kerap menuai rasa kesal. "Dia memang hebat, punya teknik pindah persneling kelas dewa, tapi gayanya petakilan. Maklum juga sih mungkin karena dia konten kreator kan, anak tiktok dia, followers-nya jutaan," ujar mekanik salah satu bengkel balap Ibu Kota, Ahmas Fauji.