Senin 04 Sep 2023 14:03 WIB

Bapanas Dorong Peningkatan Produksi Gabah dan Beras

Sebab secara umum di akhir tahun, tren produksi gabah cenderung menurun.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja mengambil gabah di tempat penggilingan padi di Kasemen, Serang, Banten, Jumat (7/10/2022) (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pekerja mengambil gabah di tempat penggilingan padi di Kasemen, Serang, Banten, Jumat (7/10/2022) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak seluruh pemangku kepentingan perberasan untuk dapat meningkatkan produksi di semester dua hingga akhir 2023. Hal ini disampaikannya dalam keterangan tertulis pada Senin (4/9/2023).

"Demi menjaga stabilitas pangan dan pemulihan ekonomi nasional, kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengupayakan peningkatan produksi gabah dan beras di semester kedua ini," ujar Arief.

Baca Juga

Sebab secara umum di akhir tahun, tren produksi gabah cenderung menurun sehingga berpotensi meningkatkan tensi persaingan usaha di lapangan. Kondisi ini perlu diantisipasi dengan terus meningkatkan produksi dalam negeri sehingga resiko kenaikan harga gabah dan beras bisa diminimalkan. 

Di level penggilingan, para pelaku usaha memerlukan Gabah Kering Panen (GKP) untuk diolah menjadi beras. Beberapa pelaku usaha penggilingan padi mengaku, GKP yang ada saat ini tidak dapat mencukupi kebutuhan operasional, sehingga pabrik tidak bisa beroperasi optimal dan harga GKP terus beranjak naik. Arief berpendapat, kondisi ini harusnya bisa menjadi peluang bagi petani untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.